Mengungkap Kehancuran Peradaban Lembah Indus: Apakah Bangsa Arya Penyebab Utama?

Mengungkap Kehancuran Peradaban Lembah Indus: Apakah Bangsa Arya Penyebab Utama?

Mengungkap Kehancuran Peradaban Lembah Indus: Apakah Bangsa Arya Penyebab Utama?-Foto: net -

PAGARALAMPOS.COM - Peradaban Lembah Indus merupakan salah satu pusat kebudayaan paling maju di era Zaman Perunggu, sebanding dengan kejayaan peradaban Mesir Kuno.

Pengaruhnya sangat besar dalam membentuk masyarakat awal di kawasan anak benua India.

Namun, penyebab runtuhnya peradaban ini masih menjadi bahan diskusi panjang di kalangan peneliti. Studi terbaru menunjukkan bahwa faktor perubahan iklim kemungkinan besar menjadi pemicu utama kemunduran tersebut.

Penelitian paleoklimatologi mengungkap bahwa akhir dari periode optimal Holosen sekitar 5.200 tahun yang lalu menyebabkan gangguan pada pola monsun, yang berdampak pada berkurangnya curah hujan — elemen penting bagi pertanian masyarakat Harappa.

Dr. Nishant Malik dari Rochester Institute of Technology mengembangkan model matematika untuk mengkaji data iklim purba.

BACA JUGA:Sejarah Candi Penataran: Memiliki Arsitektur yang Memukau dan Fakta Uniknya!

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Kerajaan Salakanegara: Kerajaan Tertua Dalam Sejarah Indonesia atau Nusantara!

Hasil penelitiannya mengindikasikan bahwa perubahan siklus orbit bumi mempengaruhi pencairan gletser, mengurangi intensitas hujan muson, dan secara bertahap mengancam ketahanan pangan.

Komunitas Harappa sangat bergantung pada sungai-sungai yang mengalir dari pegunungan, seperti Sungai Indus dan Ghaggar-Hakra.

Ketika curah hujan berkurang, aktivitas pertanian menjadi sulit, yang kemudian menyebabkan penurunan populasi dan migrasi ke wilayah lain.

Penemuan ini memberikan tantangan terhadap teori lama yang mengaitkan kehancuran peradaban ini dengan invasi bangsa Arya.

BACA JUGA:Kisah Sejarah Tamansari; Sendang Pemandian Raja yang Memiliki Banyak Mitos!

BACA JUGA:Bangunan Bersejarah dan Misteri kursi di tengah kandang: Melongok Panggung Krapyak,Tempat Raja Mataram Berburu

Bukti arkeologis yang menunjukkan adanya konflik bersenjata sangat minim, sementara tanda-tanda adaptasi akibat perubahan iklim justru lebih kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: