Mengungkap Konflik dan Ambisi di Balik Kejayaan Kerajaan Tumapel

Masa keemasan Tumapel mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Kertanegara, putra Wisnuwardhana.

Kertanegara adalah raja yang memiliki visi besar untuk menyatukan Nusantara.

Ia mengembangkan politik ekspansi melalui ekspedisi militer, termasuk Ekspedisi Pamalayu, yang bertujuan memperluas pengaruh Tumapel hingga ke Sumatra dan daerah lain di luar Jawa.

BACA JUGA:Menjelajahi Desa-Desa Megalitik di Indonesia: Sejarah dan Warisan Leluhur yang Terjaga

Namun, kekuasaan Kertanegara berakhir dengan tragis ketika ia terbunuh oleh pasukan Jayakatwang, keturunan raja Kadiri, yang berhasil menyerang dan menaklukkan Tumapel.

Peristiwa ini menandakan akhir dari Kerajaan Tumapel sekaligus membuka jalan bagi berdirinya Kerajaan Majapahit, yang kelak menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.

Peninggalan dan Pengaruh Kerajaan Tumapel

Meskipun Kerajaan Tumapel berakhir dengan cara yang dramatis, warisannya tetap hidup melalui Kerajaan Majapahit yang didirikan oleh Raden Wijaya, menantu Kertanegara.

Banyak peninggalan budaya dan catatan sejarah dari era Tumapel yang menunjukkan bahwa kerajaan ini menjadi pelopor dalam membentuk sebuah kerajaan besar di Nusantara.

BACA JUGA:Menggali Legasi Kerajaan Padjajaran: Sejarah yang Tak Terlupakan!

Tumapel juga memainkan peran penting dalam pembentukan identitas Jawa dan Nusantara dengan sistem kekuasaan, militer, dan pemerintahan yang lebih terstruktur.

Kerajaan Tumapel mencerminkan ambisi dan konflik yang terjadi dalam sejarah Nusantara.

Dari seorang rakyat biasa seperti Ken Arok, yang berhasil mendirikan kerajaan baru, hingga Kertanegara yang mencoba mewujudkan cita-citanya menyatukan Nusantara, Tumapel adalah contoh dari perjuangan dan intrik dalam sejarah Jawa.

Meski keberadaannya berakhir secara tragis, warisan Tumapel tetap lestari dan menjadi salah satu fondasi dari berdirinya kerajaan-kerajaan besar berikutnya di Nusantara.

Sumber: