Mengintip Keagungan dan Sejarah Masjid Agung Palembang, Ikon Religi Kota Pempek
Mengintip Keagungan dan Sejarah Masjid Agung Palembang, Ikon Religi Kota Pempek--
Arsitektur Unik dan Memukau
Salah satu hal yang menarik dari Masjid Agung Palembang adalah perpaduan arsitekturnya yang mencerminkan unsur budaya Palembang, Cina, dan Eropa.
BACA JUGA:Hepy-Efsi Dekat dengan Warga: Berjalan Kaki Hadiri Dialogis di Pagaralam Selatan
Bangunan utama masjid ini berbentuk persegi dengan atap limasan yang merupakan ciri khas arsitektur tradisional Indonesia, terutama di wilayah Sumatra Selatan.
Bagian atas masjid memiliki ornamen dengan ukiran-ukiran yang rumit dan indah, sementara menara masjid ini memiliki gaya arsitektur yang mengadopsi unsur-unsur dari Tiongkok.
Menara ini, yang dibangun pada tahun 1757, memiliki tinggi sekitar 20 meter dan menjadi salah satu ikon kota Palembang.
Dari menara ini, pengunjung bisa menikmati pemandangan indah kota dan Sungai Musi yang mengalir di dekat masjid.
BACA JUGA:Pilkada Pagaralam 2024: Warga Dempo Selatan BerSATU Dukung Paslon Hepy-Efsi untuk Perubahan
Warna merah yang mendominasi bagian menara mencerminkan pengaruh budaya Tiongkok yang kental, sehingga menambah keunikan masjid ini.
Fungsi Sosial dan Religius
Masjid Agung Palembang tidak hanya digunakan sebagai tempat shalat dan ibadah sehari-hari, namun juga menjadi pusat berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Setiap tahunnya, masjid ini menjadi pusat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha serta berbagai kegiatan Islami lainnya seperti kajian, pengajian, dan seminar.
Masjid Agung juga sering mengadakan program sosial, seperti bantuan untuk masyarakat sekitar dan kegiatan donasi, yang menjadikannya bagian penting dari kehidupan masyarakat Palembang.
BACA JUGA:Pendidikan Berkualitas dan Layanan Kesehatan Optimal Bersama Paslon No 1 Hepy-Efsi
Masjid Agung Palembang mampu menampung hingga lebih dari 15.000 jamaah, terutama setelah beberapa kali renovasi dan perluasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: