Sejarah Gedung Sate: Ikon Arsitektur dan Kebanggaan Kota Bandung
Sejarah Gedung Sate: Ikon Arsitektur dan Kebanggaan Kota Bandung--
PAGARALAMPOS.COM - Gedung Sate adalah salah satu bangunan paling ikonik di Bandung dan menjadi simbol kebanggaan kota ini.
Dikenal dengan ornamen tusuk sate yang menonjol di puncaknya, Gedung Sate tidak hanya menarik dari segi arsitektur, tetapi juga kaya dengan sejarah yang mendalam.
Gedung ini telah menjadi pusat administrasi pemerintahan Jawa Barat dan menjadi destinasi wisata sejarah yang populer.
Awal Pembangunan dan Sejarah
Gedung Sate dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1920.
BACA JUGA:Masjid Al Mahsun Medan: Jejak Kejayaan Kesultanan Deli dalam Keindahan Arsitektur dan Sejarah
Pada saat itu, pemerintah kolonial Belanda berencana memindahkan ibu kota Hindia Belanda dari Batavia (Jakarta) ke Bandung.
Rencana tersebut termasuk pembangunan gedung yang akan menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda.
Meski rencana pemindahan ibu kota tidak terealisasi, pembangunan Gedung Sate tetap dilanjutkan sebagai kantor Departemen Verkeer en Waterstaat (Departemen Pekerjaan Umum).
Pembangunan Gedung Sate dimulai pada Juli 1920 dan selesai pada 1924.
BACA JUGA:Istana Maimun Medan: Simbol Arsitektur Melayu dan Sejarah Kesultanan Deli
Desain gedung ini dirancang oleh arsitek Belanda Ir. J. Gerber, dengan bantuan arsitek Belanda lain seperti G. Hendriks dan E. H. de Roo.
Desainnya terinspirasi oleh arsitektur tradisional Eropa, khususnya Italia, tetapi juga memadukan unsur-unsur arsitektur lokal seperti atap berbentuk limas yang terinspirasi dari atap candi di Jawa.
Makna Filosofis dan Ornamen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: