Istana Maimun Medan: Simbol Arsitektur Melayu dan Sejarah Kesultanan Deli

Istana Maimun Medan: Simbol Arsitektur Melayu dan Sejarah Kesultanan Deli

Istana Maimun Medan: Simbol Arsitektur Melayu dan Sejarah Kesultanan Deli--

PAGARALAMPOS.COM - Istana Maimun adalah salah satu bangunan bersejarah yang paling terkenal di Kota Medan, Sumatera Utara.

Istana ini merupakan simbol kejayaan Kesultanan Deli dan telah menjadi daya tarik wisata utama di Medan, karena keindahan arsitekturnya yang megah serta nilai sejarah yang kaya.

Terletak di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Sukaraja, Medan, Istana Maimun dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Deli, Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah.

Istana ini menjadi saksi bisu dari perkembangan Kesultanan Deli yang memiliki pengaruh besar di wilayah Sumatera Utara.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Situs Candi Muaro Jambi: Warisan Budaya dari Kerajaan Melayu dan Sriwijaya

Asal Usul dan Pembangunan Istana

Pembangunan Istana Maimun dimulai pada 26 Agustus 1888, atas perintah Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, yang merupakan Sultan Deli kesembilan.

Sultan Ma'mun adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Kesultanan Deli, yang memerintah dari tahun 1873 hingga 1924.

Nama "Maimun" diambil dari nama Sultan Ma'mun sebagai penghargaan atas jasanya dalam membangun istana ini.

Pembangunan Istana Maimun memakan waktu sekitar tiga tahun dan selesai pada tahun 1891.

BACA JUGA:Monumen Perjuangan Rakyat Palembang: Mengabadikan Sejarah dan Semangat Juang

Arsitek yang merancang istana ini adalah seorang Belanda bernama Theodoor van Erp, yang juga berperan dalam restorasi Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Van Erp menggabungkan gaya arsitektur Melayu, Islam, India, Spanyol, dan Belanda dalam desain Istana Maimun, menciptakan perpaduan unik yang menjadikan istana ini begitu ikonik.

Gaya Arsitektur dan Desain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: