Masjid Raya Baiturrahman: Dari Kejayaan Kesultanan hingga Tsunami 2004

Masjid Raya Baiturrahman: Dari Kejayaan Kesultanan hingga Tsunami 2004

Masjid Raya Baiturrahman--

Lantai masjid dilapisi dengan marmer dari Italia, dan kaligrafi indah menghiasi dinding-dinding masjid.

Hingga saat ini, Masjid Raya Baiturrahman terus menjadi salah satu masjid terbesar dan termegah di Indonesia.

Masjid dalam Tsunami 2004

Peristiwa yang paling dikenang dalam sejarah modern Masjid Raya Baiturrahman adalah saat bencana tsunami dahsyat melanda Aceh pada 26 Desember 2004.

BACA JUGA:Menyingkap Sejarah Pulau Kemaro: Cinta dan Legenda di Sungai Musi

Tsunami yang menewaskan ratusan ribu orang ini menghancurkan sebagian besar kota Banda Aceh, tetapi Masjid Raya Baiturrahman tetap berdiri kokoh.

Masjid ini menjadi tempat berlindung bagi banyak warga yang selamat dari bencana.

Keberadaan masjid yang tetap utuh setelah gelombang tsunami dianggap oleh banyak orang sebagai keajaiban, dan semakin memperkuat statusnya sebagai simbol kekuatan spiritual di Aceh.

Simbol Kebanggaan Aceh

Kini, Masjid Raya Baiturrahman bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga salah satu destinasi wisata religi yang populer di Indonesia.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Jembatan Ampera: Landmark Palembang yang Bersejarah

Banyak pengunjung dari berbagai penjuru dunia datang untuk melihat keindahan arsitekturnya dan merasakan kekuatan spiritual yang ada di sana.

Masjid ini juga sering digunakan untuk berbagai acara keagamaan besar, seperti salat Jumat dan peringatan hari-hari besar Islam.

Masjid Raya Baiturrahman telah melewati berbagai tantangan sejarah, dari penjajahan hingga bencana alam, tetapi tetap berdiri sebagai simbol kekuatan, keteguhan, dan keimanan masyarakat Aceh.

Masjid ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang Aceh dan peran penting Islam dalam kehidupan masyarakatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: