Mengungkap Sejarah Situs Candi Muaro Jambi: Warisan Budaya dari Kerajaan Melayu dan Sriwijaya

Mengungkap Sejarah Situs Candi Muaro Jambi: Warisan Budaya dari Kerajaan Melayu dan Sriwijaya

Mengungkap Sejarah Situs Candi Muaro Jambi: Warisan Budaya dari Kerajaan Melayu dan Sriwijaya--

Candi Muaro Jambi terdiri dari lebih dari 80 reruntuhan bangunan candi, stupa, dan kolam.

Kompleks ini membentang seluas 12 kilometer persegi, menjadikannya salah satu kompleks candi terbesar di Asia Tenggara.

BACA JUGA:Mercusuar Tanjung Kalian: Sejarah dan Keberlanjutan dalam Navigasi Maritim

Salah satu candi utama yang telah dipugar adalah Candi Gumpung, yang berfungsi sebagai pusat upacara keagamaan.

Selain itu, ada juga Candi Tinggi, Candi Kedaton, dan Candi Kembar Batu, yang masing-masing memiliki karakteristik arsitektur unik.

Bangunan-bangunan candi di Muaro Jambi dibangun dengan menggunakan bata merah, yang merupakan ciri khas arsitektur candi di Sumatra.

Meskipun sebagian besar candi di Jawa terbuat dari batu andesit, penggunaan bata merah di Sumatra mencerminkan perbedaan geografis dan sumber daya alam yang tersedia di pulau ini.

BACA JUGA:Jejak Sejarah di Tanjung Pinang: Rumah Kapiten Phang Tjong Toen

Selain candi-candi, situs ini juga memiliki kanal-kanal kuno yang menunjukkan sistem pengairan dan irigasi yang canggih pada masa itu.

Hal ini semakin memperkuat pandangan bahwa Muaro Jambi bukan hanya pusat keagamaan, tetapi juga pusat peradaban yang maju.

Hubungan dengan Kerajaan Melayu dan Sriwijaya

Kerajaan Melayu dan Sriwijaya memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan Candi Muaro Jambi.

Kerajaan Melayu, yang berpusat di Jambi, merupakan kekuatan maritim yang mengendalikan jalur perdagangan di sepanjang Sungai Batanghari.

BACA JUGA:Menelusuri Sejarah Wisma Ranggam: Dari Tempat Tinggal Pejabat Kolonial Hingga Situs Bersejarah

Sementara itu, Sriwijaya, sebagai kekuatan besar di Asia Tenggara, memiliki hubungan dagang dan budaya dengan India, Tiongkok, serta negara-negara di Asia Tenggara lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: