Benteng Kuto Besak: Benteng Pertahanan dan Pusat Pemerintahan Kesultanan Palembang

Benteng Kuto Besak: Benteng Pertahanan dan Pusat Pemerintahan Kesultanan Palembang

Benteng Kuto Besak: Benteng Pertahanan dan Pusat Pemerintahan Kesultanan Palembang--

PAGARALAMPOS.COM - Benteng Kuto Besak merupakan salah satu bangunan bersejarah di Palembang yang memiliki nilai arsitektur dan sejarah yang tinggi.

Terletak di tepi Sungai Musi, benteng ini menjadi simbol kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam pada abad ke-18.

Benteng Kuto Besak bukan hanya sekadar bangunan pertahanan, tetapi juga menjadi pusat pemerintahan, kebudayaan, dan militer pada masanya.

Pendirian Benteng Kuto Besak

Pembangunan Benteng Kuto Besak dimulai pada tahun 1780 di bawah pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I.

BACA JUGA:Kekuasaan dan Perlawanan: Sejarah Kesultanan Ternate di Era Rempah

Tujuannya adalah untuk memperkuat pertahanan kesultanan dari serangan luar, terutama Belanda yang saat itu berusaha memperluas pengaruhnya di Nusantara.

Namun, benteng ini baru selesai dibangun pada masa pemerintahan penerusnya, yaitu Sultan Mahmud Badaruddin II, sekitar tahun 1797.

Benteng Kuto Besak dibangun menggunakan bahan batu, yang pada masanya merupakan hal yang langka dan mewah.

Sebelum berdirinya Benteng Kuto Besak, Kesultanan Palembang sudah memiliki benteng lain yang terbuat dari kayu, yakni Benteng Kuto Lamo.

BACA JUGA:Dari Jayasingawarman hingga Purnawarman: Mengungkap Sejarah Kerajaan Tarumanagara

Namun, seiring perkembangan zaman dan meningkatnya ancaman dari luar, terutama kolonial Belanda, Kesultanan Palembang merasa perlu membangun benteng yang lebih kuat dan tahan lama.

Arsitektur dan Fungsi Benteng

Secara arsitektural, Benteng Kuto Besak adalah salah satu benteng yang unik di Indonesia, karena dibangun oleh bangsa pribumi dan bukan oleh penjajah Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: