Benteng Kuto Besak: Benteng Pertahanan dan Pusat Pemerintahan Kesultanan Palembang

Benteng Kuto Besak: Benteng Pertahanan dan Pusat Pemerintahan Kesultanan Palembang

Benteng Kuto Besak: Benteng Pertahanan dan Pusat Pemerintahan Kesultanan Palembang--

Benteng Kuto Besak kemudian diambil alih oleh Belanda dan digunakan sebagai pusat pemerintahan kolonial.

Meskipun demikian, bangunan ini tetap menjadi simbol perlawanan rakyat Palembang terhadap penjajah.

Benteng Kuto Besak Pasca-Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Benteng Kuto Besak menjadi milik negara dan difungsikan sebagai markas militer hingga kini.

BACA JUGA:Sejarah Gemilang Kerajaan Sriwijaya: Dari Pusat Perdagangan hingga Pusat Kebudayaan

Bagian dalam benteng saat ini digunakan sebagai fasilitas kesehatan militer, yakni rumah sakit Kodam Sriwijaya.

Sementara itu, bagian luar benteng yang menghadap ke Sungai Musi menjadi salah satu ikon wisata sejarah di Palembang, dengan pemandangan indah ke arah sungai dan Jembatan Ampera.

Keberadaan Benteng Kuto Besak kini menjadi warisan budaya yang tak ternilai bagi masyarakat Palembang dan Indonesia.

Benteng ini mengingatkan akan kejayaan masa lalu Kesultanan Palembang, sekaligus menjadi simbol perlawanan terhadap penjajahan.

BACA JUGA:Sejarah Gemilang Kerajaan Sriwijaya: Dari Pusat Perdagangan hingga Pusat Kebudayaan

Benteng Kuto Besak juga menjadi destinasi wisata sejarah yang diminati oleh wisatawan lokal dan mancanegara yang ingin mengenal lebih jauh tentang sejarah dan budaya Palembang.

Benteng Kuto Besak adalah salah satu saksi bisu perjalanan sejarah Palembang, dari masa kejayaan Kesultanan Palembang hingga masa penjajahan Belanda.

Dengan arsitektur yang megah dan lokasi yang strategis di tepi Sungai Musi, benteng ini bukan hanya berfungsi sebagai benteng pertahanan, tetapi juga sebagai pusat pemerintahan dan budaya.

Hingga kini, Benteng Kuto Besak tetap berdiri kokoh dan menjadi bagian penting dari identitas sejarah Kota Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: