Kerajaan Pagaruyung: Jejak Sejarah dan Warisan Budaya Minangkabau

Kerajaan Pagaruyung: Jejak Sejarah dan Warisan Budaya Minangkabau

Kerajaan Pagaruyung: Jejak Sejarah dan Warisan Budaya Minangkabau--

Raja Pagaruyung disebut sebagai "Sultan" dan memiliki kekuasaan yang sangat besar.

Namun, ia juga dibantu oleh para pembesar dan pemuka adat dalam pengambilan keputusan.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Blambangan: Perlawanan Terakhir Hindu di Nusantara

Budaya Minangkabau yang kaya akan adat istiadat dan seni turut berkembang di Pagaruyung.

Kerajaan ini dikenal dengan seni arsitektur rumah gadang, sebuah bangunan tradisional yang memiliki atap tinggi dan menjulang.

Selain itu, Pagaruyung juga terkenal dengan kesenian seperti tari tradisional, musik, dan kerajinan tangan yang menggambarkan identitas budaya Minangkabau.

Perang dan Kehancuran

Kejayaan Pagaruyung tidak bertahan selamanya.

BACA JUGA:Mengungkap Sejarah Kasunanan Kartasura: Dari Pendirian hingga Keruntuhan

Pada abad ke-17, kerajaan ini mengalami serangkaian konflik internal dan eksternal.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kemunduran Pagaruyung adalah invasi dari kerajaan-kerajaan lain, seperti Kesultanan Siak dan Aceh.

Pertikaian di antara para raja dan persaingan dengan kerajaan lain menyebabkan terjadinya perang yang melemahkan kekuasaan Pagaruyung.

Pada tahun 1825, Pagaruyung mengalami kehancuran total setelah invasi Belanda dalam Perang Padri.

BACA JUGA:Dari Mataram ke Yogyakarta: Sejarah Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat

Belanda berupaya untuk menguasai wilayah Sumatera Barat, dan Pagaruyung menjadi salah satu sasaran utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: