Membedah Factitious Disorder: Dari Gejala hingga Proses Penyembuhan
Membedah Factitious Disorder: Dari Gejala hingga Proses Penyembuhan--
PAGARALAMPOS.COM - Factitious disorder, yang sebelumnya dikenal sebagai Munchausen syndrome, adalah gangguan mental di mana seseorang dengan sengaja menganggap atau memproduksi gejala penyakit untuk mendapatkan perhatian atau perawatan medis.
Seringkali, individu dengan gangguan ini akan berbohong tentang kondisi kesehatan mereka atau bahkan merusak diri mereka sendiri untuk menciptakan tanda-tanda penyakit.
Gangguan ini dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental individu, serta dapat menimbulkan beban bagi sistem kesehatan.
Gejala Factitious Disorder
Gejala factitious disorder dapat bervariasi secara signifikan antar individu, namun beberapa tanda umum meliputi:
BACA JUGA:Mengapa Kesehatan Mental Penting? Kenali Gejala, Penyebab, dan Langkah Pencegahannya
Pernyataan Palsu tentang Gejala: Individu sering mengklaim mengalami gejala fisik atau mental yang tidak ada atau dilebih-lebihkan.
Misalnya, mereka mungkin mengaku menderita sakit kronis atau infeksi serius tanpa adanya bukti medis yang mendukung klaim tersebut.
Perilaku Menghasut: Mereka mungkin berusaha untuk menciptakan atau memperburuk gejala dengan cara yang disengaja, seperti mengambil obat secara berlebihan, mengotori darah, atau melakukan tindakan yang dapat merusak kesehatan.
Mengganti Penyedia Layanan Kesehatan: Sering kali, individu ini berpindah-pindah dokter atau rumah sakit untuk mendapatkan perawatan atau perhatian yang mereka inginkan. Mereka mungkin menggunakan informasi palsu atau identitas yang berbeda untuk menghindari deteksi.
BACA JUGA:Temukan 5 Manfaat Menakjubkan Buah Carica untuk Kesehatan Anda!
Respon Emosional yang Tidak Sesuai: Individu dengan factitious disorder sering kali menunjukkan ketidakcocokan antara tingkat keparahan gejala dan reaksi emosional mereka.
Misalnya, mereka mungkin tampak sangat tenang meskipun mereka mengklaim mengalami rasa sakit yang hebat.
Menolak Evaluasi atau Pengobatan: Mereka mungkin menolak perawatan yang dapat membantu atau memperbaiki kondisi mereka, terutama jika perawatan tersebut mengurangi perhatian yang mereka terima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: