Ma’nene dan Tiwah: Upacara Adat Penghormatan Arwah Leluhur dalam Budaya Indonesia

Ma’nene dan Tiwah: Upacara Adat Penghormatan Arwah Leluhur dalam Budaya Indonesia

Ma’nene dan Tiwah: Upacara Adat Penghormatan Arwah Leluhur dalam Budaya Indonesia-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman budaya yang sangat kaya, termasuk berbagai tradisi untuk menghormati dan mengenang orang yang telah meninggal.

Setiap suku di Indonesia memiliki cara unik yang berbeda dalam menjalankan upacara pemakaman, dan meskipun beberapa di antaranya mungkin tampak tidak biasa bagi orang luar, ritual-ritual tersebut memiliki makna yang sangat penting bagi komunitas setempat.

Berikut adalah beberapa contoh dari tradisi-tradisi tersebut:

1. Ma’nene di Tana Toraja, Sulawesi Selatan

Ma’nene merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan.

Dalam tradisi ini, jenazah kerabat dibersihkan, diberi pakaian baru, dan dipersiapkan seperti saat masih hidup.

Keyakinan masyarakat Toraja adalah bahwa roh orang yang telah meninggal tetap dekat dengan keluarga, sehingga jenazah harus dirawat dengan baik.

Ritual Ma’nene biasanya dilakukan sekali setahun atau setiap tiga tahun, sering kali setelah musim panen. Jenazah yang telah dibalsem diambil dari makamnya, kemudian dibersihkan dan dipakaikan pakaian baru.

Momen ini juga menjadi waktu berkumpulnya keluarga untuk mengenang leluhur yang telah tiada.

2. Tiwah di Kalimantan Tenga

Tiwah adalah upacara pemakaman khas suku Dayak di Kalimantan Tengah yang bertujuan untuk membantu roh orang yang meninggal menuju alam baka.

Ritual ini dapat dilakukan beberapa bulan hingga bertahun-tahun setelah kematian, tergantung pada kesiapan keluarga.

Selama prosesi Tiwah, jenazah yang sebelumnya dimakamkan sementara akan diambil dan dibakar.

Abu jenazah kemudian ditempatkan dalam peti yang disebut sapundu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: