Jejak Kekayaan Sriwijaya: Penyelam Memburu Harta Karun di Dasar Perairan Musi

Jejak Kekayaan Sriwijaya: Penyelam Memburu Harta Karun di Dasar Perairan Musi

Jejak Kekayaan Sriwijaya: Penyelam Memburu Harta Karun di Dasar Perairan Musi-Foto: net-

PAGARALAMPOW.COM - Dalam lima tahun terakhir, Sungai Musi telah menyimpan penemuan-penemuan yang mengejutkan.

Koin dari berbagai periode, patung-patung emas, Buddha, serta permata telah ditemukan di sana, membuat banyak orang terheran-heran.

Dr. Kingsley menyebutkan kepada The Guardian bahwa penemuan-penemuan ini nyata dan tidak dibuat-buat.

Dalam wawancaranya dengan Dalya Alberge dari The Guardian, Dr. Sean Kingsley, seorang ahli arkeologi terkemuka dari Inggris, menjelaskan bahwa situs Sriwijaya mungkin telah ditemukan oleh kru nelayan lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi dekat Palembang, Sumatra.

Penemuan mereka termasuk patung Buddha abad ke-8 yang bertahtakan permata serta harta karun lainnya.

Studi tentang Sriwijaya menjadi bagian dari publikasi majalah Wreckwatch yang memfokuskan pada Tiongkok dan Jalur Sutra Maritim, serta wilayah kekuasaan Sriwijaya.

Kingsley menekankan bahwa pada puncaknya, Sriwijaya mengendalikan jalur perdagangan utama di Jalur Sutra Maritim, sehingga kekayaan yang tertimbun di perairan Sumatra adalah hal yang dipercaya masyarakat setempat.

Sriwijaya, sebagai kerajaan maritim terbesar dalam sejarah Indonesia, memiliki kekayaan yang melimpah dan merupakan pusat perekonomian internasional.

Penelitian oleh Suwandari dan timnya yang diterbitkan dalam jurnal Sejarah dan Kebudayaan menunjukkan bahwa Sriwijaya memiliki kepentingan strategis dalam perdagangan internasional.

Sejarah mencatat bahwa Sriwijaya menguasai berbagai urusan kelautan nusantara. Penemuan prasasti milenium yang menyebutkan 'Sriwijaya' dan teks-teks terkait menunjukkan kekayaan dan kekuasaan kota tersebut dari abad ke-7 hingga abad ke-14.

Penyelam di Sungai Musi, yang dikenal dingin dan dalam, mengklaim telah menemukan patung-patung logam emas.

Meskipun banyak arkeolog terlibat dalam memvalidasi temuan ini, perlu riset lebih lanjut untuk memastikan keasliannya.

Brian D. Dillon menekankan pentingnya riset metodologis yang ilmiah untuk membuktikan keabsahan temuan arkeologis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: