Potret Ranah Sindang Merdika: Memahami Sejarah dan Identitas Tanah Besemah

Kota ini juga dialiri oleh beberapa sungai besar seperti Sungai Lematang, Selangis Besar, dan Selasih Ghenik, yang menjadi batas alami dengan wilayah sekitarnya. 

Sungai-sungai ini tidak hanya memperindah alam tetapi juga berperan penting sebagai sumber air bagi masyarakat setempat.

Pagaralam dikenal tidak hanya karena alamnya yang indah tetapi juga karena sejarah dan budayanya yang kaya. 

Pada masa kolonial Belanda, daerah Pasemah, di mana Kota Pagaralam berada, terbagi menjadi beberapa wilayah, seperti Pasemah Lebar, Pasemah Ulu Lintang, Pasemah Ulu Manna, dan Pasemah Ulu Air Keruh. 

Namun, setelah Indonesia merdeka, Kota Pagaralam menjadi bagian dari Kawedanan Tanah Pasemah.

Berdasarkan Undang-Undang No. 22 tahun 1963, Pagaralam kemudian dimekarkan menjadi beberapa kecamatan, dan pada 15 Januari 1992, resmi menjadi Kota Administratif Pagaralam.

Kehadiran masyarakat Besemah memberikan identitas yang khas bagi Pagaralam.

Orang Besemah dikenal sebagai masyarakat yang tangguh, mandiri, dan bersemangat dalam mempertahankan kedaulatan mereka dari penguasa regional. 

Ekspedisi militer Belanda yang bertujuan menaklukkan Pasemah memerlukan waktu lama, menunjukkan semangat perlawanan masyarakat setempat yang gigih.

Masyarakat Besemah juga memiliki ciri fisik dan budaya yang khas, hasil perpaduan antara pengaruh Jawa dan Lampung.

Budaya Besemah yang kental masih sangat terasa dalam kehidupan masyarakat lokal. 

Tradisi, upacara, dan seni yang kaya menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari di Pagaralam. 

Dari tarian tradisional hingga kerajinan tangan, warisan budaya Besemah memberikan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung yang ingin lebih memahami kekayaan budaya lokal.

Pagaralam menawarkan kombinasi menakjubkan antara pemandangan alam yang luar biasa, sumber daya alam yang melimpah, dan kehidupan masyarakat yang dinamis. 

Dengan keindahan alam yang memukau dan sejarah yang kaya, Pagaralam menjadi destinasi menarik yang patut dikunjungi.

Sumber: