Mari Menjelajahi Ragam Kuliner Nikmat dan Lezat dari Suku yang Ada di Sumatera Selatan

Mari Menjelajahi Ragam Kuliner Nikmat dan Lezat dari Suku yang Ada di Sumatera Selatan

Mari Menjelajahi Ragam Kuliner Nikmat dan Lezat dari Suku yang Ada di Sumatera Selatan -Foto: net-

Suku ini dikenal dengan Burgo, yaitu hidangan dari adonan tepung beras yang dimasak tipis seperti dadar, kemudian disajikan dengan kuah santan yang gurih. Burgo biasanya dinikmati dengan telur rebus atau laksan, yang merupakan adonan ikan yang dimasak dalam kuah santan. Hidangan ini memiliki tekstur lembut dan kuah yang kental, membedakannya dari makanan lainnya.

2. Suku Palembang

Pempek adalah kuliner terkenal dari suku Palembang. Terbuat dari ikan tenggiri yang digiling dan dicampur dengan tepung, pempek digoreng atau dikukus lalu disajikan dengan cuko, yaitu kuah cuka yang memiliki rasa pedas dan manis. Varian pempek meliputi kapal selam, lenjer, adaan, dan kulit, masing-masing dengan rasa yang khas berkat ikan tenggiri segar.

3. Suku Musi atau Rejang

Tekwan adalah sajian dari suku Musi atau Rejang, berupa bola-bola adonan ikan yang dimasak dalam kuah udang. Tekwan disajikan dengan bihun, jamur kuping, dan bawang goreng. Rasa segar dan gurih dari tekwan didapat dari penggunaan udang kering dalam kuahnya.

4. Suku Komering

Suku Komering dikenal dengan Tempoyak, yaitu daging durian yang difermentasi dan dimasak dengan bumbu-bumbu. Tempoyak sering digunakan sebagai sambal atau bahan campuran dalam masakan seperti brengkes tempoyak (ikan yang dibungkus daun pisang dan dimasak dengan tempoyak) atau pindang tempoyak (ikan yang direbus dengan tempoyak).

Sejarah Kuliner Khas di Sumatera Selatan:

- Pempek: Berasal dari abad ke-16, ketika seorang wanita dari Cina yang tinggal di tepi Sungai Musi mulai membuat makanan dari ikan tenggiri dan tepung sagu untuk dijual kepada nelayan. Nama "pempek" berasal dari kata "pek-pek," sebutan untuk nenek dalam bahasa Hokkien, sebagai refleksi akulturasi budaya Tionghoa.

- Tekwan: Muncul pada abad ke-19, ketika pedagang Cina di Sungai Musi membawa makanan mirip bakso ikan. Tekwan kemudian disesuaikan dengan selera lokal dengan menambahkan kuah udang dan bahan-bahan lokal, dinamai dari suara "tek-tek" yang dihasilkan saat mengaduk adonan ikan.

- Burgo: Dikenal sejak abad ke-20, ketika perantau dari Sumatera Barat di daerah pegunungan Gunung Dempo mengembangkan makanan yang mirip lontong sayur dengan tepung beras dan kuah santan ikan gabus. Nama "burgo" berasal dari kata "bungo," sebutan untuk bunga dalam bahasa Minangkabau.

- Tempoyak: Makanan ini memiliki sejarah panjang, berasal dari penggunaan durian yang melimpah oleh petani di sepanjang sungai Komering. Tempoyak dinamai dari "tampoi," sebutan untuk durian dalam bahasa Melayu.

Dengan keberagaman kuliner ini, Sumatera Selatan menawarkan berbagai cita rasa yang mencerminkan kekayaan budaya dan sejarahnya yang mendalam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: