Peradaban Kuno yang Menghilang Secara Misterius

Peradaban Kuno yang Menghilang Secara Misterius

Foto : Jejak peninggalan sejarah Suku Maya.-Peradaban Kuno yang Menghilang Secara Misterius-National geographic

Thonis di Mesir kuno

Peradaban Thonis dulunya diyakini hanya mitos, hingga kemudian kebenarannya terungkap pada awal tahun 2000-an. Thonis hilang ditelan ombak berabad-abad yang lalu.

Para penyelam di wilayah tersebut telah menemukan berbagai artefak yang bersembunyi di lumpur lepas pantai Mesir. Penemuan itu mengungkap seluruh peradaban yang hilang terkubur di bawah pasir waktu.

BACA JUGA:Masih Jadi Misteri! Benarkah Sacsayhuamán jadi Bukti Prasejarah Peradaban Manusia di Zaman Batu?

Beberapa artefak yang ditemukan antara lain pecahan tembikar, perhiasan, koin, lampu, dan reruntuhan candi.

Para ahli percaya bahwa Thonis (Thonis-Heracleion) didirikan sekitar 2.700 tahun yang lalu di Teluk Abu Qir modern.

Berdasarkan artefak yang ditemukan di kawasan tersebut, diyakini merupakan pelabuhan perdagangan utama bagi wilayah sekitarnya.

Wilayah ini akan mengendalikan sebagian besar lalu lintas maritim yang memasuki Mesir dari Eropa untuk berdagang.

Thonis diyakini akhirnya ditinggalkan. Dan kota-kota lain menjadi pusat perdagangan utama setelah sejumlah bencana alam melanda Thonis.

BACA JUGA:Peneliti Berhasil Buktikan Sejarah Peradaban Islam Melalui Gua Ashabul Kahfi

Peristiwa tersebut antara lain tsunami, gempa bumi, naiknya permukaan air laut, dan banjir. Bangunan pada akhirnya akan runtuh ke dalam air karena kerusakan struktural yang signifikan.

Rapa Nui

Rapa Nui, yang lebih dikenal dengan nama alternatifnya Easter Island, pernah menjadi rumah bagi peradaban yang kini hilang. Peradaban yang hilang ini tidak terlalu besar populasinya.

Peradaban ini telah menciptakan moai, yaitu patung manusia monolitik yang diukir oleh masyarakat Rapa Nui antara tahun 1250 dan 1500 Masehi.

Beberapa saat setelah penciptaannya, seluruh peradaban runtuh dan lenyap. Bahkan para penjelajah Eropa beberapa ratus tahun kemudian menemukan bahwa pulau tersebut hanya memiliki sedikit komunitas yang tersisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: