Kisah Rudapaksa Massal Kekaisaran Moglngol, Strategi Penghancur Moral Musuh
PAGARALAMPOS.COM - Ketika kita memikirkan bangsa Mongol, kita sering memikirkan penaklukan besar dan kerajaan luas yang dipimpin oleh Jenghis Khan yang legendaris.
Strategi dan kemampuan tentara Mongol tidak perlu diragukan lagi dan menjadi mimpi buruk bagi musuh-musuhnya.
Namun, di balik kejayaan militer mereka terdapat sejarah kelam yang jarang dibicarakan.
Salah satunya adalah kisah tentang kebrutalan yang diderita perempuan baik di negara taklukan maupun di negara lain.
Artikel ini menyoroti kekejaman yang dialami perempuan dan mengungkap sisi gelap Kekaisaran Mongol.
BACA JUGA:Sejarah Perang Salib, Pasukan Mongol Penantang Baru, Konon Menguasai Negeri Muslim
Seperti yang dijelaskan dalam Sejarah Rahasia Ratu Mongol oleh Jack Weatherford.
Kekejaman terhadap perempuan di tengah kekacauan
Di tengah hiruk pikuk penaklukan Mongol, kebrutalan terhadap perempuan seringkali menjadi senjata perang yang menakutkan.
Pada tahun 1237, putra Jenghis Khan, Ogodei Khan, memerintahkan tindakan yang tidak hanya brutal secara fisik tetapi juga merusak secara psikologis.
Dia memerintahkan pemerkosaan massal terhadap gadis-gadis Oirat sebagai bentuk balas dendam dan kontrol.
Prajuritnya mengumpulkan 4.000 gadis Oirat yang berusia di atas tujuh tahun, bersama kerabat laki-laki mereka, di ladang.
Para prajurit memisahkan gadis-gadis dari para bangsawan dan menyeret mereka ke depan orang banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: