Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel, Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel, Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza

Foto : Benyamin Natanyahu fan Karim Khan-Demi Surat Penangkapan Pemimpin Israel, Jaksa ICC Batalkan Kunjungan ke Gaza-Tempo.co

BACA JUGA:Viral Didunia Maya, Tentara Israel Injak Bendera Saudi Menuai Kecaman

Tiket penerbangan dan pertemuan antara pengadilan tingkat senior dan pejabat Israel dibatalkan hanya beberapa jam setelah pemberitahuan.

Sehingga mengabaikan beberapa staf Khan sendiri, kata tujuh sumber yang mengetahui langsung dan tidak langsung mengenai keputusan tersebut.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS mengklaim bahwa membatalkan kunjungan pada Mei merupakan tindakan yang melanggar praktik umum jaksa dalam mencari keterlibatan dengan negara-negara yang sedang diselidiki.

Tiga sumber di AS mengatakan, tanpa memberikan rincian, bahwa motif Khan untuk mengubah haluan.

Tidak dijelaskan dengan seksama, dan perubahan tersebut telah merusak kredibilitas ICC di Washington.

BACA JUGA:Permukiman di Lebanon Digempur Israel, 5 Warga Sipil Luka

Kantor Khan tidak secara langsung membahas poin-poin tersebut namun mengatakan bahwa dia telah menghabiskan tiga tahun sebelumnya.

Untuk mencoba meningkatkan dialog dengan Israel dan belum menerima informasi apa pun yang menunjukkan “tindakan nyata” di tingkat domestik dari Israel untuk mengatasi dugaan kejahatan tersebut.

Pejabat senior Hamas Basem Naim mengatakan kepada Reuters bahwa Hamas tidak mengetahui niat Khan mengirim tim penyelidik ke Gaza.

Kantor Netanyahu dan Kementerian Luar Negeri Israel menolak berkomentar.

BACA JUGA:Dianggap Sadis, Warga Palestina Diikat di Jieep Militer Israel

Perang di Gaza meletus setelah militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.

Hampir 38.000 warga Palestina tewas dalam serangan darat dan udara Israel, sebagian besar adalah perempuan dan ana-anak Palestina kata Kementerian Kesehatan Gaza.

Selain itu, lebih dari 80.000 warga Palestina terluka hingga cacat berat akibat serangan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: