Viral Didunia Maya, Tentara Israel Injak Bendera Saudi Menuai Kecaman

Viral Didunia Maya, Tentara Israel Injak Bendera Saudi Menuai Kecaman

Foto : Foto viral dimedsos-Viral Didunia Maya, Tentara Israel Injak Bendera Saudi Menuai Kecaman-Tempo.co

Pada awal Januari, seorang pejabat senior Saudi mengatakan kepada BBC bahwa negaranya tetap tertarik untuk menormalisasi hubungan dengan Israel setelah berakhirnya perang Gaza.

Pada bulan Februari, Riyadh menyatakan bahwa normalisasi tidak akan mungkin terjadi tanpa gencatan senjata dan kemajuan menuju negara Palestina.

BACA JUGA:Kemenlu Rusia Batasi Media Eropa, Ternyata Ini Alasannya

Namun, pada bulan Mei, Bloomberg melaporkan bahwa para pejabat AS mengatakan kesepakatan itu masih dinegosiasikan.

Pemerintah Saudi telah memulai tindakan keras terhadap warganya yang menyampaikan pandangan kritis terhadap perang Israel di media sosial.

Perang yang sedang berlangsung di Gaza telah menewaskan lebih dari 37,700 orang. Palestine

MEE telah menghubungi Kedutaan Besar Saudi di Inggris untuk memberikan komentar tetapi belum menerima tanggapan hingga berita ini diterbitkan.

BACA JUGA:Jika Meletus Perang, Objek Vital di Israel Ini Jadi Target Hizbullah

"Putra Mahkota MBS ingin menormalisasi Israel dan bekerja siang dan malam untuk mencapai hal tersebut. Tidak ada martabat," komentar salah satu pengguna. "Teroris Israel mempertanyakan kehormatan Anda. Melanggar bendera adalah tindakan tercela.

Beberapa akun yang berisi emoji bendera Arab Saudi mengatakan bahwa bendera tersebut sebenarnya adalah bendera Hamas. Katanya ada.

Atau gambar tersebut diedit atau dibuat oleh AI dan dimaksudkan untuk memicu reaksi balik terhadap Arab Saudi.

Sebagai tanggapan, Tamer melalui media sosial membagikan tangkapan layar dan video akun Instagram tempat foto itu diperoleh.

BACA JUGA:Serangan Israel Terkini di Rafah Menewaskan 11 Warga Gaza

"Sial bagi siapa pun yang meragukan Tamer dan sumbernya," katanya.

"Saya bukan tipe orang yang men-tweet berdasarkan kebohongan, penipuan, dan menipu orang."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: