Melukis di Atas Gabus, Seni Edukasi Anak di Pasar Malam

Melukis di Atas Gabus, Seni Edukasi Anak di Pasar Malam

Melukis di Atas Gabus, Seni Edukasi Anak di Pasar Malam--

Tidak hanya menggambar, Sari juga berharap bahwa kegiatan ini dapat memberikan pelajaran tentang keberanian untuk mencoba hal baru.

BACA JUGA:Semarak Hari Bhayangkara ke-78, Pak Polisi Beraksi dengan Daster

Dengan menawarkan gabus kosong kepada anak-anak untuk diwarnai, dia tidak hanya menantang mereka untuk mengembangkan keterampilan artistik tetapi juga untuk belajar menerima keunikan dari setiap karya yang dihasilkan.

"Setiap gambar yang mereka buat adalah ekspresi diri mereka sendiri. Saya ingin mereka merasa bangga dengan karya mereka sendiri, sebesar apapun hasil akhirnya," ujar Sari dengan penuh harap.

Para orangtua yang hadir di pasar malam juga memberikan tanggapan positif terhadap inisiatif Sari.

Mereka melihat bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik anak-anak dengan cara yang menyenangkan.

BACA JUGA:Bantuan Dana Rp 20,25 Miliar untuk Pagaralam, Hadiah Ulang Tahun Kota dari Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni

Beberapa bahkan terinspirasi untuk membawa anak-anak mereka lebih sering berpartisipasi dalam kegiatan seni di komunitas mereka.

"Kami sangat berterima kasih kepada Sari atas upayanya dalam membuka peluang untuk anak-anak mengembangkan kreativitas mereka. Inisiatif seperti ini sangat berharga," ungkap seorang ibu yang sedang mengawasi anaknya mewarnai gambar di stan Sari.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi yang cenderung mengarahkan anak-anak pada aktivitas di dalam ruangan, kehadiran kegiatan seperti lukis di atas gabus membawa semangat tersendiri.

Hal ini mengajak mereka untuk keluar rumah, berinteraksi dengan lingkungan sekitar, serta menghargai hasil karya seni secara langsung.

BACA JUGA:Semarak Hari Bhayangkara ke 78, Pak Polisi Gunakan Daster Berebut Bola

Sari berharap bahwa kegiatan edukatif sederhana ini dapat terus berkembang dan diadopsi lebih luas di komunitas sekitar.

Dengan demikian, anak-anak tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk berkreasi tetapi juga untuk belajar memahami nilai-nilai estetika dan apresiasi terhadap seni sejak usia dini.

Sebagai seorang pedagang dan seniman, Sari membuktikan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk memberikan pengaruh positif bagi masyarakat, terutama bagi generasi muda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: