Pasar Kripto Mengalami Penurunan Meskipun Data Ekonomi Positif: Analisis Michael van de Poppe

BACA JUGA:Lufina Umumkan Program Game Berhadiah Kripto dengan Hadiah Total US$1 Juta di ClickCity

Selanjutnya, data sentimen konsumen yang menjadi indikator kesehatan ekonomi juga dirilis lebih rendah dari perkiraan, yaitu 65,6 dibandingkan ekspektasi 72,1. 

“Pada umumnya hal ini dianggap sebagai sinyal kelemahan pasar, data ini juga menunjukkan bahwa pasar mengharapkan penurunan suku bunga untuk merangsang ekonomi,” kata Poppe.

Selain data inflasi yang positif, pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Rabu malam juga mempengaruhi pasar. 

Powell menunjukkan sikap hawkish dengan mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga untuk tahun 2024, meski ada seruan untuk pelonggaran kebijakan moneter. 

BACA JUGA:Data Ekonomi AS Tidak Beri Dampak Positif pada Pasar Kripto

“Dengan pandangan hati-hati Powell meredam optimisme pasar dan mempertahankan mode bearish,” jelas Poppe.

Faktor lain yang turut berperan adalah hasil obligasi Treasury yang terus menurun, dengan hasil 2-tahun turun menjadi 4,694 persen dan hasil 10-tahun jatuh ke 4,211 persen. 

Biasanya, kondisi ini menguntungkan bagi Bitcoin. Selain itu, kekuatan dolar justru menahan potensi kenaikan tersebut. 

Grafik dolar naik menjadi 105,75 poin, didorong oleh penurunan suku bunga di Eropa, membuat dolar lebih kuat dibandingkan Euro. 

BACA JUGA:Aktivitas Whale di Pasar Kripto Meningkat Fokus pada Litecoin dan Dogecoin

“Saat ini, mata uang kripto sedang berjuang, emas tetap menunjukkan tren naik, berbeda dengan jalur yang diambil oleh Bitcoin,” tulis Poppe.

Terakhir, ketidakpastian mengenai persetujuan ETF Ethereum juga berkontribusi pada ketidakstabilan pasar. 

“Minim adanya keputusan tetap membuat para investor berhati-hati dan menunda pergerakan naik,” pungkas Poppe.

Meskipun data ekonomi memberikan indikasi positif yang biasanya mendukung aset berisiko seperti cryptocurrency, reaksi pasar kripto tidak seperti yang diharapkan. 

Sumber: