Pecinta Kucing Harus Tahu: 3 Penyakit Menular dari Kucing Peliharaan Anda

 Pecinta Kucing Harus Tahu: 3 Penyakit Menular dari Kucing Peliharaan Anda

Pecinta Kucing Harus Tahu: 3 Penyakit Menular dari Kucing Peliharaan Anda-Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Kucing adalah salah satu hewan peliharaan favorit di seluruh dunia. Jika Anda memiliki Kucing, penting untuk memperhatikan kesehatannya agar tetap sehat. Selain itu, Anda juga perlu mengetahui beberapa penyakit yang dapat menular dari Kucing ke manusia.

Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat menular dari kucing berdasarkan penjelasan Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Sumsel, Dr. drh Jafrizal MM.

1. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit *Toxoplasma gondii*. Parasit ini dapat ditemukan pada kotoran kucing, sayuran, buah-buahan yang tidak dicuci bersih, atau daging yang belum matang. Parasit ini dapat bertahan dalam tubuh manusia dalam kondisi tidak aktif.

BACA JUGA:Pesta Kreativitas Puding, Inovasi untuk Kesehatan di Kota Pagar Alam

BACA JUGA:Bersinar dengan Kesehatan Gigi: 5 Buah yang Baik untuk Gigi dan Mulut Anda

Infeksi ini umumnya dikendalikan oleh sistem kekebalan tubuh dan tidak menimbulkan gejala, namun dapat menyebabkan masalah kesehatan serius pada orang dengan daya tahan tubuh rendah atau ibu hamil.

Infeksi ini tidak menyebar antar manusia, tetapi ibu hamil dapat menularkannya ke janin, menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, cacat janin, keguguran, atau kematian janin.

2. Scabies

Scabies, atau kudis, adalah penyakit kulit menular yang dapat dialami oleh manusia dan hewan, termasuk kucing.

BACA JUGA:Rahasia Labu Kuning: Manfaat Tersembunyi untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui

BACA JUGA:Rahasia Kesehatan Tersembunyi di Balik Udang: 5 Manfaat yang Tak Terduga

Pada kucing, scabies disebabkan oleh parasit Notoedres cati dan Sarcoptes scabiei. Parasit ini masuk ke dalam kulit kucing dan menyebabkan gatal yang parah, iritasi kulit, dan kulit berkerak.

Scabies pada kucing biasanya menyerang area kepala, terutama sekitar telinga. Penyakit ini dapat menular melalui kontak fisik dengan hewan berbulu lain yang terinfeksi atau barang-barang yang terkontaminasi tungau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: