Mengungkap Sejarah Dinar dan Dirham, Sistem Pembayaran yang Sah di Zaman Rasulullah
Dinar dan Dirham-Kolase by Pagaralampos.com-net
Pada mulanya bangsa Arab tidak mempunyai mata uang sendiri dan menggunakan sistem barter dalam berdagang.
Namun, dengan diperkenalkannya dinar dan dirham, negara-negara Arab memperkenalkan sistem moneter yang diakui secara internasional.
Munculnya dinar dan dirham menunjukkan kehalalan Islam, dengan tulisan "La ilaha ill'Allah" dan "Alhamdulillah" di salah satu sisinya.
BACA JUGA:Peninggalan Bersejarah Candi Arjuna yang diyakini Miliki Segelintir Kisah Menarik!
Di Indonesia sendiri, penggunaan dinar dan dirham sebagai alat tukar transaksi jual beli tidak mengikuti hukum positif, namun tetap digunakan sebagai alat investasi dan pembayaran zakat.
Sejarah dinar dan dirham menunjukkan kestabilannya sebagai alat perdagangan resmi selama berabad-abad.
Meski penggunaan emas sudah menurun, namun nilainya sebagai alat investasi masih diakui hingga saat ini.
Di Indonesia, Pegadaian memberikan peluang investasi emas melalui tabungan emas dan cicilan emas, sehingga masyarakat dapat berinvestasi emas dengan berbagai kemudahan dan fleksibilitas.
BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi
Sejarah dinar dan dirham mengajarkan pentingnya emas sebagai sarana investasi yang stabil dan tahan inflasi.
Beragam pilihan investasi emas memungkinkan masyarakat memperoleh kekayaan dengan mudah dan aman, mengikuti jejak peradaban kuno yang memahami nilai emas sebagai salah satu bentuk kekayaan paling berharga.
Sepanjang sejarah peradaban manusia, emas telah memainkan peran penting sebagai sarana investasi yang stabil.
Dinar dan dirham adalah koin emas dan perak yang digunakan sepanjang sejarah Islam dan merupakan bukti awal penggunaan emas sebagai mata uang resmi.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: