La Nina, Badai Diprediksi Menggila, Peringatan Dini Selamatkan Nyawa dan Perekonomian
La Nina, Badai Diprediksi Menggila, Peringatan Dini Selamatkan Nyawa dan Perekonomian--
BACA JUGA:Tak Hanya Yordania, Mesir Kutuk Serangan Israel, Warga Sipil Jadi Target Bombardir Rafah
Selain itu, peralihan dari El Nino ke La Nina cenderung mengurangi pergeseran angin di daerah tropis, yang memperkuat kemungkinan terjadinya badai.
Dampak La Nina dan Kesiapsiagaan
Kenaikan permukaan air laut, yang diperburuk oleh gelombang badai, meningkatkan risiko bagi masyarakat pesisir.
Sejak tahun 1970 hingga 2021, siklon tropis (termasuk badai) merupakan penyebab utama kerugian manusia dan ekonomi di seluruh dunia, menyebabkan lebih dari 2.000 bencana.
BACA JUGA:Sejarah 5000 Pasukan Legiun Kesembilan Romaw
Namun, berkat peringatan dini, angka kematian telah menurun drastis dari lebih dari 350 ribu pada 1970-an menjadi kurang dari 20 ribu pada dekade 2010-2019.
Meskipun demikian, kerugian ekonomi yang dilaporkan tetap signifikan, mencapai US$573,2 miliar pada periode 2010-2019.
BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Indonesia juga mengungkapkan bahwa potensi La Nina dapat menyebabkan kemarau basah, yang berarti curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya selama musim kemarau.
Ini menunjukkan dampak luas dari La Nina tidak hanya terbatas pada badai, tetapi juga mempengaruhi pola curah hujan dan kondisi cuaca di berbagai belahan dunia.
BACA JUGA:Besemah Expo ke-XX, Mendorong Inovasi Pelaku Usaha Menuju Pagaralam Maju
Kesiapsiagaan Global
Peningkatan kesiapsiagaan dan pemahaman tentang dampak La Nina sangat penting untuk meminimalkan kerugian yang ditimbulkan.
Negara-negara di wilayah rawan badai perlu meningkatkan sistem peringatan dini dan memperkuat infrastruktur untuk menghadapi potensi bencana.
Selain itu, edukasi masyarakat mengenai tindakan yang harus diambil saat menghadapi badai juga sangat krusial.
BACA JUGA:Rusia Kembali Bombardir Kharkiv, Belasan Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Terluka
Organisasi internasional, pemerintah nasional, dan lembaga-lembaga terkait harus bekerja sama untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi musim badai yang diprediksi akan sangat aktif ini.
Dengan adanya kerjasama dan koordinasi yang baik, diharapkan dampak negatif dari badai dapat diminimalisir, sehingga pembangunan sosio-ekonomi tidak terganggu secara signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: