Mengupas Sejarah Puputan Badung, Kisah Perjuangan Rakyat dalam Pertempuran Melawan Penjajah

Mengupas Sejarah Puputan Badung, Kisah Perjuangan Rakyat dalam Pertempuran Melawan Penjajah

Sejarah Puputan Badung-Kolase by pagaralampos.com-Net

BACA JUGA:Mengenal Sejarah dan Fakta Menarik Candi Arjuna dengan Situs Bersejarah di Ketinggian 2.093

Dalam pertempuran yang berlangsung pada 22 September 1906, sang raja gugur dalam usia yang masih muda.

Namun keberaniannya dan semangat pengabdian untuk melawan penjajah Belanda tetap diingat dalam sejarah Bali. 

Gelar kehormatan "Ida Betara Tjokorda Mantuk Ring Rana" pun disematkan padanya, menggambarkan jasa-jasanya sebagai seorang pahlawan.  

Perjuangan sang raja tidaklah sendirian. Ia didukung oleh rakyatnya yang dengan gagah berani turut berperang dalam pertempuran habis-habisan. 

BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan

Meskipun kalah dalam pertempuran, kisah Puputan Badung tetap menjadi simbol perlawanan dan keberanian rakyat Bali terhadap penjajah. 

Hari ini, medan pertempuran tersebut diabadikan sebagai area monumen di Denpasar, sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang gugur dalam perjuangan tersebut. 

Presiden Joko Widodo juga mengangkat sang raja sebagai pahlawan nasional atas jasa-jasanya dalam mempertahankan tanah air dari penjajahan.  

Kisah Puputan Badung tidak hanya menjadi bagian dari sejarah Bali, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya untuk menghargai nilai-nilai keberanian, pengorbanan, dan semangat juang dalam mempertahankan kemerdekaan dan martabat bangsa. 

BACA JUGA:Eksplorasi Sejarah Suku Musi Banyuasin, Mengenal Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan

Meskipun telah berlalu sekian lama, pesan dari peristiwa tersebut tetap relevan dan berharga bagi masyarakat Indonesia saat ini.

Puputan Badung menjadi salah satu momen paling tragis dalam sejarah Bali, di mana rakyat dan sang raja berjuang sampai titik darah penghabisan melawan penjajah Belanda. 

Keberanian dan semangat perlawanan yang ditunjukkan oleh I Gusti Ngurah Made Agung dan rakyatnya tetap diingat dan dihargai hingga hari ini.

Meskipun terjadi hampir satu abad yang lalu, kisah ini tetap menjadi simbol perlawanan dan semangat juang yang harus dipegang teguh oleh setiap generasi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: