Menteri Perhubungan Minta Perubahan Fundamental di STIP, Buntut Dari Penganiayaan
Menteri Perhubungan Minta Perubahan Fundamental di STIP, Buntut Dari Penganiayaan--
PAGARALAMPOS.COM - Penganiayaan yang mengakibatkan kematian seorang taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) pada 3 Mei lalu telah menjadi sorotan nasional.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa insiden ini menyoroti kebutuhan akan reformasi menyeluruh dalam lingkungan sekolah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan resmi pada Kamis, 16 Mei 2024, Menhub Budi meminta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) untuk melakukan pembaruan mendalam.
"Pembaruan diperlukan karena masih terjadi tradisi kekerasan di lingkungan sekolah," ungkap Budi Karya.
BACA JUGA:Ternyata Ini Isi Aturan Mendikbud Nadiem yang Membuat UKT Kian Mahal!
Salah satu fokus utama dari pembaruan yang disarankan oleh Menhub Budi adalah penghapusan segala bentuk tradisi yang memicu kekerasan, serta memperbaiki pola asuh tenaga pendidik agar lebih humanis.
Dia menekankan pentingnya transformasi dari budaya yang eksklusif menjadi inklusif, dimulai dari hal-hal yang mungkin terlihat sepele seperti pemakaian seragam dan atribut.
Menurut laporan, insiden tragis ini dipicu oleh persepsi salah seorang senior terhadap junior yang memakai seragam olahraga saat memasuki kelas.
Persepsi semacam itu, kata Budi, harus segera diperbaiki agar tidak menimbulkan ketegangan di antara para siswa.
BACA JUGA:Warga Israel Merusak Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza, Pemerintah Indonesia Mengutuk Tindakan Tersebut
Larangan Ekstrakurikuler yang Memicu Kekerasan
Budi Karya juga menggarisbawahi pentingnya peran ekstrakurikuler dalam pembentukan karakter siswa.
Namun, ia menegaskan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang dapat memicu kekerasan harus dilarang secara tegas.
"Tren kekerasan di lingkungan sekolah bisa dihilangkan dengan pola asuh tenaga didik yang lebih humanis," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: