Heboh! Petani Menangis Histeris Gegara Harga Jagung Anjlok, Petani Sulsel Menderita

Heboh! Petani Menangis Histeris Gegara Harga Jagung Anjlok, Petani Sulsel Menderita

Heboh! Petani Menangis Histeris Gegara Harga Jagung Anjlok, Petani Sulsel Menderita--

PAGARALAMPOS.COM - Para petani jagung di Sulawesi Selatan menemui anggota DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Aras, dengan air mata berlinang dan hati yang hancur.

Mereka mengadukan kondisi memilukan tentang harga jagung yang merosot drastis, mencapai titik terendah Rp. 2.500/kg.

Kesedihan dan keputusasaan melanda para petani saat mereka berbagi cerita dengan politisi PPP tersebut.

Mereka menuturkan bagaimana harga yang sangat rendah tersebut dibeli oleh tengkulak, merugikan mereka secara finansial dan emosional.

BACA JUGA:Pj. Walikota Pagar Alam Tekankan Pentingnya Peningkatan Kinerja dan Pelayanan Publik, Ini Arahannya Untuk OPD!

Muh Aras dengan penuh empati meneruskan aspirasi mereka kepada Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memohon perlindungan dan perbaikan situasi yang menghancurkan ini.

Aksi Tanggap Pemerintah: Upaya Membantu Petani Terpukul

Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh para petani melalui Muh Aras, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan cepat mengambil tindakan.

Beliau langsung memerintahkan stafnya untuk meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) turun tangan membeli jagung dari petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp. 4.200 per kilogram (kg).

BACA JUGA:Pj Ketua TP-PKK Pagaralam Hadiri Puncak HUT Dekranasda ke-44 Tahun 2024, Dukung Pengembangan Kerajinan Daerah

Namun, situasi yang diceritakan oleh Muh Aras bukanlah kasus yang terisolasi. Ilwan Sugianto, seorang anggota Dewan dari partai Gerindra, juga melaporkan situasi serupa di Pinrang.

Di sana, harga jagung berkisar antara Rp. 2.500/kg hingga Rp. 3.000/kg, membuat petani terjebak dalam kemerosotan ekonomi yang terus berlanjut.

Implorasi Jokowi: Panggilan untuk Penanganan Krisis

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga ikut angkat bicara mengenai krisis harga jagung ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: