Terbongkar! Ternyata Ini Peran Ayah Gus Muhdlor dalam Kasus Hakim Agung Gazalba!

BACA JUGA:Film Korea Carter Jalani Misi Tanpa Tahu Identitas Sendiri, Yuk intip Sinopsisnya Disini

Kemudian, pada Juli 2022, Riyad bertemu dengan Gazalba dan menyampaikan permintaan dari Fuad agar diputus bebas dalam kasasinya.

Hasilnya? Pada September 2022, putusan MA mengabulkan permohonan kasasi dari Fuad, yang menyatakan bahwa dakwaan terhadapnya tidak terbukti.

Namun, dibalik keputusan itu terdapat bayaran yang tidak wajar.

Riyad menyerahkan uang kepada Gazalba sebesar 18.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 200 juta.

BACA JUGA:Alpian Maskoni Mengembalikan Formulir Pendaftaran, Berharap Mendapat Mandat PPP

Bahkan, ada tambahan uang sebesar Rp 150 juta yang diminta Riyad dari Fuad.

Totalnya, Gazalba menerima uang senilai Rp 200 juta, sedangkan Riyad dan Fuad juga terlibat dalam transaksi uang yang tidak sah dengan total mencapai Rp 650 juta.

Namun, yang membuat kasus ini semakin buram adalah fakta bahwa penerimaan gratifikasi tersebut tidak dilaporkan oleh Gazalba ke KPK dalam waktu yang ditentukan.

Dalam persidangan, Gazalba didakwa melanggar Pasal 12 B juncto Pasal 18 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

BACA JUGA:3 Parpol Utama di Pagaralam Belum Buka Penjaringan Calon Walikota dan Wakil Walikota

Ini menandakan seriusnya tuduhan yang dihadapinya dan juga menyoroti bagaimana praktik korupsi dapat melibatkan pihak yang sebelumnya tidak terduga, seperti ayah dari seorang pejabat.

Kasus ini juga mencuatkan pertanyaan tentang kedalaman jaringan korupsi di Indonesia dan sejauh mana praktik-praktik tersebut telah merasuki berbagai institusi, bahkan ke tingkat yang begitu tinggi seperti pada kasus seorang hakim agung.

Hal ini menegaskan perlunya penegakan hukum yang tegas dan transparan untuk membersihkan sistem dari korupsi yang merajalela.

Semua pihak, tanpa terkecuali, harus bertanggung jawab atas perbuatan korupsi mereka, demi terciptanya negara yang bersih dan berintegritas. *

Sumber: