Mengupas Jejak Rahasia 11 Bangunan Bersejarah di Indonesia

Mengupas Jejak Rahasia 11 Bangunan Bersejarah di Indonesia

Mengupas Jejak Rahasia 11 Bangunan Bersejarah di Indonesia -net-

PAGARALAMPOS.COM - Indonesia adalah negara yang sangat beruntung. Selain  memiliki sumber daya alam yang melimpah, negara ini juga mempunyai sejarah yang panjang.

Mulai dari masa kejayaan kerajaan-kerajaan  masa lalu hingga peristiwa-peristiwa sejarah modern seperti perjuangan rakyat memperoleh kemerdekaan dari  penjajah, semuanya tersimpan rapi di berbagai lokasi wisata sejarah di Indonesia. Mengunjungi tempat-tempat bernilai sejarah bisa menjadi salah satu program yang wajib dicoba bagi Grameds.

Selain membantu menyegarkan pikiran, Grameds juga bisa belajar sesuatu dari kisah sejarah  tempat ini. Indonesia, negara dengan keragaman etnis, bahasa dan budaya, memiliki sejarah yang panjang dan dinamis.

BACA JUGA:Tradisi Perkawinan Sedarah Firaun, Sejarah Mesir Kuno

BACA JUGA:Eksplorasi Wisata Situbondo, 11 Tempat Wisata Alam dan Sejarah yang Memukau

Dari masa kejayaan dinasti kuno hingga perjuangan rakyat untuk kemerdekaan, bangsa ini memiliki segudang peninggalan sejarah yang memiliki nilai budaya, ilmu pengetahuan, dan seni yang signifikan.

Dalam artikel kali ini, kita akan mengupas 11 bangunan bersejarah di Indonesia yang wajib dikunjungi setiap traveler, untuk mengetahui sejarah dan warisan negara.

1. Candi Prambanan

Candi Prambanan berdiri sebagai salah satu candi paling terkenal di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa.

BACA JUGA:Jelajahi petualangan seru di Situbondo melalui 11 destinasi wisata alam dan bangunan bersejarah

BACA JUGA:Penemuan Mencengangkan, Fakta Artefak Bersejarah dan Kerangka Manusia dari Kapal Perang Kuno

Terletak di Kranggan, Bokoharjo, Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, candi ini terkenal dengan legendanya.

Dibangun pada abad ke-9 M, Prambanan didedikasikan untuk tiga dewa utama Hindu: Brahma, Wisnu, dan Siwa, yang dikenal sebagai Trimurti.

Menurut prasasti Siwagrha, pembangunannya dimulai sekitar tahun 850 M pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan dikembangkan lebih lanjut oleh Balitung Maha Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: