Chelsea Terhenti oleh VAR dalam Pertandingan Melawan Aston Villa
Chelsea Terhenti oleh VAR dalam Pertandingan Melawan Aston Villa--
PAGARALAMPOS.COM - Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan VAR setelah timnya gagal meraih kemenangan melawan Aston Villa dalam pertandingan lanjutan Liga Inggris.
Pertandingan yang berlangsung di Villa Park pada pekan ke-35 Liga Inggris musim 2023-2024 berakhir dengan hasil imbang 2-2, dimana keputusan VAR memainkan peran sentral dalam hasil akhir tersebut.
Dalam pertandingan tersebut, Chelsea harus menelan dua gol lebih dulu.
Gol bunuh diri yang tidak menguntungkan dari Marc Cucurella pada menit ke-4 serta aksi gemilang dari Morgan Rogers pada menit ke-42 membawa Aston Villa unggul 2-0 saat jeda pertandingan.
BACA JUGA:Begini Sejarah dan Peran Sungai Kuning, Jantung Peradaban Tiongkok
Chelsea kemudian memperlihatkan semangat yang mengagumkan di paruh kedua pertandingan.
Gol dari Noni Madueke pada menit ke-62 dan Conor Gallagher pada menit ke-81 membuat skor menjadi seimbang.
Ketika pertandingan memasuki masa injury time, harapan kemenangan datang ketika pemain pengganti, Axel Disasi, mencetak gol melalui sundulan yang cemerlang.
Namun, euforia tersebut cepat pudar saat VAR membatalkan gol tersebut karena terjadi pelanggaran sebelum gol tersebut tercipta.
BACA JUGA:Ditemukan Fosil tak Dikenal di Israel, Benarkah Nenek Moyang Manusia
Keputusan tersebut membuat kekecewaan melanda para pemain Chelsea, yang segera menyatakan protes mereka kepada wasit Craig Pawson.
Pochettino, bersama dengan timnya, merasa bahwa keputusan VAR tersebut tidak adil.
Dalam wawancara pascapertandingan, Pochettino menegaskan, "Saya, Anda, dan semua orang di stadion yang menonton pertandingan tidak melihat adanya pelanggaran di lapangan. Bagi saya, itu adalah review VAR yang tidak adil. Hal itu merugikan tim kami dan merusak kepercayaan pada kompetisi."
Menyoroti pentingnya keadilan dalam sepakbola, Pochettino menambahkan, "Jika kami ingin menjadi liga terbaik di dunia, maka harus bisa melindungi tontonan dan keputusan. Keputusan semacam ini hanya merusak reputasi Liga Inggris."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: