Tidak Main Main, Begini Kekuatan Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel
Lalu rudal jelajah jarak jauh Iran, Paveh-351, asal keluarga Soumar. Dengan mesin turbojet dan sayap-sayap yang pop-out di bagian moncong, rudal ini bisa melahap jarak hingga 1.050 mil dan terbang pada ketinggian 50 meter di atas permukaan.
Pasca-serangan Iran, Korban di Israel
Israel mengklaim mampu mematahkan 99 persen seluruh serangan yang berlangsung selama lima jam tersebut menggunakan sistem pertahanan udara berlapis miliknya: Iron Dome, Arrow, dan David's Sling.
BACA JUGA: Ketegangan Meningkat, Penampakan Fasilitas Nuklir Iran yang Nyaris Diserang Israel
Kerja sistem pertahanan yang canggih dan sangat mahal itu didukung pula oleh kekuatan udara dan laut beberapa negara sekutunya.
Ketika kilatan, ledakan, debu, dan asap berlalu, tak satupun drone yang sampai ke Israel. Begitu juga dari rudal jelajah tak ada yang sampai ke target yang dituju. Tapi sembilan rudal balistik dilaporkan 'menyentuh' dua pangkalan udara Israel.
Sebanyak lima dari sembilan itu merusak taxiway di landas pacu pangkalan udara Nevatim, jatuh dekat pesawat kargo C-130E (yang sudah tidak diterbangkan).
Dan beberapa hanggar kosong. Tapi semuanya disebutkan tidak sampai menghambat operasional pangkalan udara tersebut.
BACA JUGA:Serangan Drone Israel di Iran, Pertukaran Senyuman dan Ketegangan Baru
Sementara, Pangkalan Udara Ramon di Gurun Negev (yang menjadi pangkalan untuk jet tempur F-16I dan helikopter Apache AH-64D) juga tersasar 4 rudal. Namun, juga, kelihatannya menyebabkan kerusakan yang bisa diabaikan.
Satu-satunya jatuh korban serius dari serangan masif dari Iran itu adalah seorang bocah perempuan berusia 7 tahun yang terluka cukup parah saat rumahnya terkena pecahan rudal interseptor dekat Nevatim. Sebanyak 31 orang menderita luka ringan atau panik. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: