Menjelajahi Perjalanan Sejarah dan Kebudayaan Peradaban Suku Kerinci Jambi

Menjelajahi Perjalanan  Sejarah dan Kebudayaan Peradaban Suku Kerinci Jambi

Menjelajahi Perjalanan Sejarah dan Kebudayaan Peradaban Suku Kerinci Jambi -Foto: net-

PAGARALAMPOS.COM - Bumi Sakti Silujur Alam Kerinci merupakan salah satu pusat peradaban Melayu kuno di Indonesia bahkan di dunia, banyak peninggalan budaya masa lalu yang masih dilestarikan di negara yang dikenal dengan “negeri” dari surga ini, julukan ini diberikan ke Alam Kerinci karena tanahnya yang subur, udaranya yang segar, pemandangannya yang indah, dikelilingi perbukitan hijau dan indahnya pemandangan Pasir Panjang, Tanjung Tanah, Danau Kerinci  Suku Kerinci  mendiami kawasan puncak Andalas.

​Pulau Sumatera dikenal sebagai salah satu suku melayu tertua  di pulau Perca Sumatera Suku Kerinci yang biasa dikenal dengan Uhang Kinci atau Uhang Kincai dalam bahasa Kerinci merupakan suku asli atau suku bangsa sumatera yang mendiami dataran tinggi Kerinci dan sekitarnya.

Secara administratif, saat ini terletak di wilayah Kotamadya Kabupaten Sungai Banyak, Kerinci, Merangin, dan Bungo.

BACA JUGA:Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia Setelah Nabi Muhammad, Begini Sejarah dan Karya Ishaac Newton

BACA JUGA:Membongkar Konstruksi Sejarah Besemah, Punya Hubungan dengan Fakta dan Mitos Atung Bungsu

Suku Kerinci menurut para ahli dan ilmuwan merupakan bagian dari orang Malayu, sebagian dari ahli menyebutkan suku Kerinci berasal dari zaman Neolithikum, dan pendapat ini secara kasat mata dapat di lihat dari:

Tipe orang Kerinci yang ada sekarang memperlihatkan banyak persamaan dengan Malayu tua, yang mirip dengan tipe Mongoloid, mata menyerupai mata orang Cina, badan pendek tegap dan kulit mendekati putih.

Alasan untuk mengelompokkan atau menggolongkan suku Kerinci ke dalam salah satu suku malayu  tertua karena pada zaman megalithikum sudah ada manusia serta budayanya di wilayah Alam Kerinci.

Van der Hoop pada tahun 1937 menemukan alat-alat dari obsidian di kawasan pinggiran Danau Kerinci yang sama bentuknya dengan alat-alat yang terdapat di Bandung Jawa Barat, yang merupakan inti dari kebudayaan Mesolithikum (Kahar,1981-1982:43). 

BACA JUGA:Menjelajah Sejarah Perkembangan Emas di Sumatera Sejak Zaman Belanda

BACA JUGA:Mengulik 7 Fakta Menarik Tentang Wayang Kulit yang Menyimpan Kisah Bersejarah di Dalamnya

Bahasa Kerinci termasuk golongan bahasa Austronenesia barat, yaitu bahasa Malayu tua.

Alam dan Suku Kerinci itu unik dan spesifik.

Masyarakat suku Kerinci pada masa lalu sudah memiliki bahasa, aksara Incao (miring), undang-undang (hukum), dan bahasa Kerinci mempunyai bermacam-macam logat/dialek disetiap kampung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: