Menjadi Polemik, Mengungkap Sisi Lain Penerapan Pakaian Adat Sebagai Seragam Sekolah

Menjadi Polemik, Mengungkap Sisi Lain Penerapan Pakaian Adat Sebagai Seragam Sekolah

Penerapan Pakaian Adat Sebagai Seragam Sekolah-Kolase by pagaralampos.com-Net

PAGARALAMPOS.COM - Penerapan pakaian adat sebagai seragam sekolah telah menjadi sebuah polemik yang mendalam dalam diskusi pendidikan kontemporer. 

Meskipun dianggap sebagai upaya untuk mempertahankan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal, pendekatan ini juga mengungkap sisi lain yang kompleks.

Pertanyaan muncul mengenai efektivitasnya dalam menciptakan rasa identitas yang kuat di antara siswa, serta dampaknya terhadap inklusi dan keberagaman di lingkungan sekolah. 

Dalam konteks ini, penting untuk menjelajahi berbagai perspektif yang terlibat dalam penerapan pakaian adat sebagai seragam sekolah.

BACA JUGA:Sri Mulyani Cabut Permendag, Aturan Baru Barang Bawaan Penumpang Selesai Dirampungkan

Serta memupuk semangat persatuan dan kesatuan di kalangan peserta didik. 

Namun, implementasi aturan ini memunculkan beberapa pertanyaan, terutama terkait dengan beban orangtua dan siswa.

Menurut Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI perlu memastikan bahwa penerapan pakaian adat sebagai seragam sekolah 

Tidak memberikan beban tambahan bagi siswa dan orangtua. 

BACA JUGA:Kemendag Ungkap Tiga Poin Utama Revisi Aturan Impor, Solusi untuk Pasokan Tepung Terigu?

Meskipun aturan ini telah ditetapkan, implementasinya belum maksimal.

Iman Satria menyampaikan bahwa masih diperlukan klarifikasi lebih lanjut terkait teknis penerapan aturan ini.

Seperti model baju adat, jadwal penggunaan, dan sumber pembiayaan pengadaan pakaian adat. 

Belum jelas apakah pengadaan pakaian adat akan menjadi tanggung jawab sekolah atau akan didukung oleh pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: