Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Pabrik Tembaga Terbesar Dunia, Milik PT Freeport Indonesia

BACA JUGA:Polisi Ungkap Modus Pemerasan Debt Collector Ilegal, Korban Dikunci dan Diancam Hingga Transfer Rp 15 Juta

Smelter tembaga ini dengan design single line terbesar di dunia nantinya mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi mencapai 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.

Produk utama yang dihasilkan oleh smelter ini adalah katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal).

Selain itu, smelter ini juga akan menghasilkan produk samping berupa asam sulfat, gipsum, dan timbal.

VP Corporate Communication PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, menambahkan bahwa tahap produksi pertama smelter PTFI di Agustus 2024 akan dimulai dengan tingkat 50%, dengan sejumlah 32 ribu wmt dapat dimurnikan pada bulan Agustus 2024.

BACA JUGA:Dinamika Pilgub Sumsel, Herman Deru-Mawardi Yahya Tak Masuk Usulan Golkar

Selanjutnya, produksi akan ramp up mencapai 100% pada Desember 2024.

"Diharapkan dalam periode Agustus sampai dengan Desember 2024 tersebut total sekitar 480 ribu wmt konsentrat dimurnikan di smelter baru PTFI," jelas Katri.

Kepastian ini memberikan angin segar bagi industri pertambangan di Indonesia, sekaligus menunjukkan komitmen serius pemerintah dan PT Freeport Indonesia dalam mengembangkan industri hilir tambang.

Smelter ini tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah dari hasil tambang, tetapi juga akan menciptakan lapangan pekerjaan baru dan memperkuat ekonomi daerah.

BACA JUGA:Lonjakan Barang Impor Ancam Stabilitas Ekonomi Indonesia, Apa Solusinya?

Pembangunan smelter tembaga terbesar di dunia ini tentunya akan menjadi prestasi gemilang bagi Indonesia dalam kancah internasional.

Selain itu, ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam industri pertambangan dunia.

Sebagai penutup, keberhasilan pembangunan pabrik pemurnian tembaga ini akan menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk terus mengembangkan industri hilir tambang yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

Dengan adanya fasilitas pemurnian tembaga ini, Indonesia akan mampu menghasilkan produk tambang dengan kualitas terbaik dan meningkatkan kontribusi sektor pertambangan terhadap perekonomian nasional.

Sumber: