Rusia Ciptakan Amunisi Anti Tank Generasi Terbaru, Begini Kekuatannya

Rusia Ciptakan Amunisi Anti Tank Generasi Terbaru, Begini Kekuatannya

Mengembangkan tindakan pencegahan dengan mempelajari peralatan yang dikumpulkan dari zona pertempuran adalah praktik umum. Seperti yang dikatakan oleh kepala Rostec, merebut mesin perang mutakhir dari Barat memungkinkan Rusia mengembangkan amunisi tank yang mampu menembus tank dan kendaraan lapis baja tersebut ketika dikerahkan oleh musuh.

BACA JUGA:Jelang Serangan Balasan Iran, Israel Bongkar Dan Pindahkan Jet Tempur F-16 Ke Fasilitas Rahasia

Namun, karena memecahkan kode teknologi pertahanan lawan membutuhkan waktu bertahun-tahun, kemungkinan besar diperlukan waktu beberapa tahun sebelum peluru tersebut siap digunakan oleh pasukan Rusia.

Selain upaya untuk mengembangkan amunisi tank yang dapat menetralisir kendaraan asal Barat, Rusia juga sedang mengembangkan amunisi dan detonasi terkendali untuk BMPT Terminator.

Ini adalah arah yang sangat menjanjikan, dan pekerjaan semacam itu sedang berlangsung. Misalnya, tembakan peluru berdaya ledak tinggi 30 mm high-explosive shell shot menyediakan perintah peledakan proyektil di titik yang tepat dalam lintasan penerbangan.

“Tahun lalu, tes negara sebagai bagian dari BMPT telah selesai: tes tersebut mengkonfirmasi kebenaran perhitungan teknik,” kata Ozdoev.

BACA JUGA:Israel Ciut Hadapi Perang Dengan Iran, Minta ke AS Percepat Pengiriman 25 Unit Jet Tempur F-15EX

Tes berorientasi pada kaliber 30 mm ini bertujuan untuk menyediakan jenis amunisi baru yang cocok untuk menembus lapis baja tank Barat lewat dua kanon 30 mm di BMPT Terminator.

BMPT Terminator dibangun berdasarkan sasis MBT T-90, yang dikembangkan oleh bisnis Uralvagonzavod, sebuah divisi dari perusahaan negara Rostec.

Persenjataan utamanya mencakup kanon otomatis 30 mm 2A42 dan empat rudal anti tank. Terminator juga dilengkapi senapan mesin yang dipasangkan dengan senjata otomatis dan dua peluncur granat otomatis 30 mm di kompartemen lapis baja. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: