Diklaim Tak Sengaja, Insiden Rudal Jelajah Brahmos Meluncur ke Wilayah Pakistan

Diklaim Tak Sengaja, Insiden Rudal Jelajah Brahmos Meluncur ke Wilayah Pakistan

Menariknya, laporan lembaga thin thank CISS (Center for International Strategic Studies) mengutip pernyataan perwira India yang bertanggung jawab atas rudal salah meluncur tersebut, dan menjelaskan bahwa rudal dengan hulu ledak (senjata aktif) sedang dipindahkan.

BACA JUGA:Bikin Ciut Nyali, Korea Utara Luncurkan Hwasong-16B, Rudal Balistik Hipersonik, Targetnya Ternyata Ini

Menurut sumber ini, “Fakta yang terungkap bahwa data target terkait Mian Channu telah ditentukan sebelumnya di peluncur, yang menempatkan area tersebut sebagai target yang telah dipilih sebelumnya dalam struktur strategis untuk dihancurkan oleh Angkatan Udara India.

Oleh karena itu, beberapa pihak menyatakan sulit menerima klaim yang menyebut ‘peluncuran yang tidak disengaja’.”

Mian Channu Mian Channu mungkin tidak dianggap sebagai kota strategis utama di Pakistan seperti Islamabad atau Karachi.

Namun, sebagai pusat perdagangan dan transportasi yang penting di wilayah Distrik Khanewal, Mian Channu memiliki nilai ekonomi dan sosial yang signifikan bagi daerah tersebut. Jarak antara Mian Channu dan Islamabad sekitar 460 kilometer (285 mil).

BACA JUGA:Angkatan Darat AS Uji Peluncuran Rudal Anti Tank Javelin Dari Dua Jenis UGV

Penelitian dari CISS menunjukkan bahwa peluncuran rudal diduga telah diperhitungkan untuk menguji respons sistem hanud Pakistan.

Kesalahpahaman seperti itu, dimaksudkan untuk menguji teknologi militer baru dan memperkirakan tindakan pembalasan Pakistan, yang kesemuanya berpotensi menimbulkan bencana besar.

Dari standar dan prosedur juga terkesan ada keganjilan, salah satu perwira yang dipecat memberi pembelaan lewat sebuah petisi.

Yang menyatakan bahwa insiden itu terjadi selama latihan simulasi yang dilakukan oleh ‘A’ Flight of the 2403 Guided Weapons Squadron sebagai bagian dari kunjungan inspeksi terjadwal oleh Tim Inspeksi Staf Komando Udara.

BACA JUGA:RNS Varyag: Supercarrier Killer, Kapal Penjelajah Rudal Andalan Armada Rusia Di Pasifik

Ia mengatakan ditempatkan sebagai Perwira Teknik di Skadron pada hari kejadian dan dirinya diberi pelatihan profesional dan praktis hanya untuk tugas-tugas yang murni bersifat pemeliharaan.

Sebagai Engineering Officer, ia tidak pernah diberikan pelatihan tentang pelaksanaan operasi, yang murni merupakan peran dari CO dan Ops Officer (perwira operasi).

Menurut perwira tersebut, dirinya tidak dilatih untuk melawan tuduhan yang diberikan di Pengadilan Penyelidikan dan dia bertindak sepenuhnya sesuai dengan prosedur operasi standar. Ia menyebut perintah pemecatannya sebagai sesuatu yang salah.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: