RNS Varyag: Supercarrier Killer, Kapal Penjelajah Rudal Andalan Armada Rusia Di Pasifik

RNS Varyag: Supercarrier Killer, Kapal Penjelajah Rudal Andalan Armada Rusia Di Pasifik

Foto : Kapal perang jelajah Rusia-RNS Varyag: Supercarrier Killer, Kapal Penjelajah Rudal Andalan Armada Rusia Di Pasifik-Indomiliter.com

PAGARALAMPOS.COM - Meski minor untuk urusan naval air superiority, kehadiran armada Rusia di Pasifik masih cukup diperhitungkan.

Elemen kekuatan laut Rusia memang tak sekomplit milik seterunya, tapi armada Rusia di lautan Pasifik bila ditakar masih mampu memberi efek getar dengan adanya kapal penjelajah yang punya peran sebagai penghancur kapal induk.

Dan belum lama berselang, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara (22 – 25 Mei 2017), merapat sosok kapal penjelajah rudal (Guided Missile Cruiser) RNS Varyag (CGHM-011).

Adanya kapal penjelajah Rusia di Indonesia, sedikit banyak mengingatkan kita akan kisah KRI Irian, kapal penjelajah pertama dan terakhir yang pernah dimiliki TNI AL.

BACA JUGA:Kapal Perang Armada Pasifik Rusia Memasuki Kawasan Laut Merah, Berpotensi Gesekan Dengan Armada AS Dan NATO

Ditengah jadwal kunjungan persahabatan ke Indonesia, awak RNS Varyag menggelar open ship (25/5) bagi warga Jakarta untuk naik dan melihat dari dekat sosok kapal perang Rusia ini.

Dibanding kapal perang lain dari negara-negara sahabat, RNS Varyag punya tampilan yang mengesankan sebagai warship sejati. Ini tak lain RNS Varyag memasang banyak persenjataan, ringan, medium dan berat yang mengitari seluruh bagian kapal.

Yang paling mencolok sudah pasti 16 tabung peluncur (8×2) rudal anti kapal P-500 Bazalt, atau dalam kode NATO disebut SS-N-12 Sandbox.

Dibanding rudal anti kapal yang ada di kapal perang berstandar NATO, maka P-500 Bazalt memang punya ukurang sangat besar. Dengan bobot 4,8 ton dan panjang 11,7 meter.

BACA JUGA:Zil Falcatus 4×4 – Rantis Lapis Baja Futuristik, Unit Anti Teror FSB Rusia

Maka bisa dibayangkan betapa besar dimensi tabung peluncurnya. Penempatan peluncur-peluncur rudal P-500 Bazalt di bagian haluan menjadi ciri khas kapal penjelajah ini.

Rudal dengan bobot hulu ledak 1 ton ini memang menjadi momok yang menakutkan bagi kapal induk AS, terlebih rudal ini bisa melesat Mach 2.5 dengan katinggian terbang 50 – 5.000 meter.

Sementara untuk pertahanan udara, RNS Varyag juga sudah mengantisipasi dengan terpadu. Untuk menetralisir sasaran yang ada di kejauhan, kapal penempur ini membawa 64 rudal (8×8) hanud jarak jauh S-300F Fort (kode NATO SA-N-6 Grumble).

Publik di Tanah Air, khususnya bagi  Russian Fans Boy pasti amat lekat dengan sosok rudal ini, ya inilah varian lain dari rudal hanud S-300, jenis rudal yang banyak diharapkan dapat memperkuat sistem hanud di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: