Sejarah Kejayaan Islam, Begini Kisah Osman Ghazi, Pendiri Kekaisaran Ottoman Membawa Ketenaran Muslim

Sejarah Kejayaan Islam, Begini Kisah Osman Ghazi, Pendiri Kekaisaran Ottoman Membawa Ketenaran Muslim

Ia juga menikah dengan Malhun Hatuna yang diyakini sebagai putri Wazir Seljuk Anatolia, Omer Bey dan ibu Osman, putra dan penerus kekaisaran Ottoman.

Pedang Osman disandang pada setiap sultan Ottoman. Ayah mertua Syekh Edebali Osman menyandangnya dengan pedang Ismal.

Pedang menjadi ritual penting dalam upacara penobatan semua sultan berturut-turut untuk secara simbolis menghubungkan pemerintahan mereka dengan pemerintahan Osman dan diposisikan sebagai sultan dan pembela agama Islam.

Upacara penggilingan pedang Osman diadakan di makam Hazrat Abu Ayyub al-Ansari oleh Syarif Konya dalam waktu dua minggu setelah sultan naik takhta.

BACA JUGA:Mariah Al-Qibtiyah Istri Nabi Muhammad, Budak yang Dihormati dalam Sejarah Islam.

Upacara ini dulunya diadakan di kompleks makam di Eyup di perairan Tanduk Emas di Konstantinopel. Hal ini menunjukkan bahwa jabatan yang dipegangnya adalah jabatan yang pertama dan terutama adalah seorang pejuang. Saat ini, pedang tersebut dipajang di Museum Topkapi di Istanbul.

Melawan Kota Bursa

Osman memfokuskan upayanya di kota-kota besar yang terisolasi, dimulai dengan Bursa. Sayangnya, ini adalah kampanye terakhirnya melawan Bizantium.


Foto : Sejarah kekaisaran Ottonom.-Sejarah Kejayaan Islam, Begini Kisah Osman Ghazi, Pendiri Kekaisaran Ottoman Membawa Ketenaran Muslim-National geograpich

Bursa adalah tempat persiapan melawan Bizantium di Konstantinopel. Kemenangan kota ini sangat penting bagi Utsmaniyah sebagai landasan untuk bergerak maju.

Osman memerintahkan dimulainya pembangunan benteng setinggi dua kaki yang mengawasi dan mengelilingi kota, menyediakan benteng tersebut dengan garnisun yang besar.

BACA JUGA:Misteri Catuvellauni, Suku Inggris yang Tangguh, Berani Menentang Kekaisaran Romawi

Hal ini memungkinkan anak buahnya untuk memperketat blokade dan memblokir segala perbekalan yang mencapai Bursa.

Pengepungan Bursa berlangsung selama enam dan sembilan tahun karena Utsmaniyah tidak memiliki mesin pengepungan dan belum pernah merebut kota besar yang dipenuhi pasukan sebelumnya.

Setelah pensiun, Osman digantikan oleh putranya Orhan. Putranya menguasai Bursa pada tahun 1326. Orhan memindahkan ibu kota Utsmaniyah dari Sogut ke Bursa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: