Sambut Malam Lailatul Qadar. Warga Lombok Lakukan Tradisi Malaman dan Pasang Dila Jojor Sebagai Penerang

Sambut Malam Lailatul Qadar. Warga Lombok Lakukan Tradisi Malaman dan Pasang Dila Jojor Sebagai Penerang

Sambut Malam Lailatul Qadar. Warga Lombok Lakukan Tradisi Malaman dan Pasang Dila Jojor Sebagai Penerang--Net

Tetapi banyak daerah mulai meninggalkan tradisi itu karena susah mendapatkan biji jamplung.

Tradisi maleman ini hanya dilakukan warga saat Ramadhan.

BACA JUGA:Berlibur ke Lubuk Linggau Belum Afdol Kalo Belum Berkunjung ke 5 Destinasi Wisata Hits Ini!

BACA JUGA:Wisata Hits Jogja Tahun 2024, 6 Lokasi Ini Wajib Kamu Kunjungi Untuk Melepas Penat

Bagi umat Islam, Lailatul Qadar adalah malam di bulan Ramadhan yang disebutkan lebih baik daripada seribu bulan.

Segala keistimewaannya tercantum secara detail pada Surah Al-Qadr.

Malam Lailatul Qadar hanya ada dalam satu malam dalam satu tahun, yaitu pada 10 malam terakhir bulan suci Ramadhan.

Biasanya terletak pada tanggal-tanggal ganjil seperti 21,23,25, dan 29.

Masyarakat Islam di Lombok menyambut malam Lailatul Qadar dengan berbagai kegiatan.

BACA JUGA:Tidak Sama. Ternyata Ini Perbedaan Layar OLED, AMOLED, dan IPS Tiap Layar Ponselmu

BACA JUGA:Kelangkaan Elpiji Subsidi 3Kg di Pagar Alam, Kapolres Tangkap Pelaku Pelanggaran HET

Seperti Nuzulul Quran dan berbagai ibadah lainnya.

Termasuk tradisi yang masih dipegang erat sampai sekarang yakni tradisi maleman.

Tradisi maleman ini dimulai sejak tanggal 21 sampai 30 Ramadan.

Tradisi ini dimeriahkan dengan pembakaran lampu jojor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: