Dam Candi Limo, Peninggalan Era Majapahit yang Diabadikan oleh Kolonial Belanda

Dam Candi Limo, Peninggalan Era Majapahit yang Diabadikan oleh Kolonial Belanda

Dam Candi Limo, Peninggalan Era Majapahit yang Diabadikan oleh Kolonial Belanda-Kolase by Pagaralampos.com-net

Bendungan ini dianggap sebagai objek vital bagi Majapahit dan ditetapkan sebagai tanah bebas pajak oleh raja, sehingga dipelihara dengan baik oleh masyarakat.

Namun, setelah runtuhnya Majapahit, Bendungan Baureno mengalami kelalaian. 

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat, Sifat dan Karakter Pandawa Lima dalam Kisah Pewayangan Mahabharata

BACA JUGA:Silsilah Keluarga Mahabharata, Mengungkap Asal Usul Pandawa dan Kurawa

Konstruksinya yang terbuat dari bata merah membuatnya lambat laun rusak akibat tergerus derasnya Sungai Landean. 

Akhirnya, Belanda melakukan pemugaran bendungan ini karena mereka tertarik untuk membangun industri gula di Jawa Timur.

NV Eschauzier Concern, sebuah perusahaan Belanda, dipercayakan untuk melakukan revitalisasi.

Perusahaan ini adalah milik Gerard Joachimus (GJ) Eschauzier dan mengoperasikan Suiker Fabriek (PG) Dinoyo di Kecamatan Jatirejo pada masa itu. 

BACA JUGA:Batu Ajaib dari Langit? Mengupas Kisah Penemuan Meteorit Maryborough yang Menggemparkan!

BACA JUGA:Berkedok Demi Kesejahteraan Rakyat! Inilah Ritual Menyimpang Raja Kertanegara

Setelah revitalisasi selesai, Belanda tetap mempertahankan arca Dewa Kala pada dinding barat dam sebagai penghormatan terhadap nilai-nilai dan kepercayaan masyarakat setempat.

Pentingnya dam ini bagi masyarakat lokal tercermin dari pemeliharaannya yang baik selama berabad-abad. 

Masyarakat diibaratkan sebagai bagian integral dari pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur tersebut. 

Tradisi penghormatan terhadap arca Dewa Kala juga menunjukkan keberlanjutan nilai-nilai budaya dan spiritual dalam masyarakat setempat.

BACA JUGA:Menyimpan Cerita Menarik! Inilah 4 Tempat Wisata Sejarah PALI yang Wajib Kamu Kunjungi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: