Jejak Sejarah Muslim Spanyol, Perkuburan Islam Terdapat 4.500 Makam di Lembah Ebro

Jejak Sejarah Muslim Spanyol, Perkuburan Islam Terdapat 4.500 Makam di Lembah Ebro

Foto : Lembah Ebro.-Jejak Sejarah Muslim Spanyol, Perkuburan Islam Terdapat 4.500 Makam di Lembah Ebro-Google.com

"Kami sekarang memiliki informasi yang menunjukkan bahwa ukuran pekuburan tersebut lebih besar dari apa yang diketahui," katanya.

BACA JUGA:Misteri Kota Yang Hilang Mirip Atlantis, Muncul Lagi Setelah 70 Tahun Tenggelam

Penaklukan Muslim

Kuburan tersebut berasal dari masa ketika tentara Muslim dari Afrika Utara yang bersekutu dengan kekhalifahan Umayyah Islam di Damaskus menyerbu wilayah yang sekarang disebut Spanyol pada tahun 711 M.

Pada tahun 718, mereka telah menaklukkan sebagian besar Semenanjung Iberia (sekarang Spanyol dan Portugal) kecuali beberapa daerah pegunungan di barat laut yang masih merupakan kerajaan Kristen yang merdeka.

Para tentara Islam yang disebut Moor oleh orang-orang Kristen, kemudian berusaha menaklukkan Gaul (sekarang Prancis), namun berhasil dikalahkan. Pertama, mereka dikalahkan pada Pertempuran Toulouse tahun 721.

Kemudian pada Pertempuran Tours pada tahun 732, ketika mereka dikalahkan oleh pasukan musuh, Pasukan Franka yang lebih kecil yang dipimpin oleh bangsawan Charles Martel.

BACA JUGA:Buktikan Sejarah Islam! Arkeolog Yordania Temukan Gua Ashabul Kahfi Seperti dalam Al-Qur'an

Disebutkan bahwa penggunaan kavaleri berat oleh kaum Frank memainkan peran yang menentukan dalam pertempuran tersebut. Setelah itu, para pemimpin Muslim mendirikan pemerintahan mereka di selatan Barcelona dan Pyrenees,

Yaitu.pegunungan yang memisahkan Spanyol dan Prancis. Namun Lembah Ebro di sekitar Zaragoza tetap berada di tangan Muslim.

Wilayah yang dikuasai Muslim ini kemudian dikenal sebagai al-Andalus dengan kata 'Andal' kemungkinan berasal dari nama bangsa Vandal yang telah ditaklukkan kaum Muslim.

Dan mencapai puncak budayanya sekitar abad ke-10 dengan kemajuan dalam bidang matematika, astronomi, dan kedokteran.

BACA JUGA:Salahuddin Al-Ayyubi: Pemimpin Legendaris dalam Sejarah Islam yang Dirindukan Palestina

Dalam beberapa hal, rezim ini relatif ramah. Orang Yahudi dan Kristen diperbolehkan menjalankan agama mereka jika mereka memilih untuk tidak masuk Islam.

Namun mereka membayar pajak tambahan, yang disebut jizya, dan diperlakukan sebagai kelas sosial yang lebih rendah dibandingkan Muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: