Militer Swedia Minta Saab Pelajari Konsep Pesawat Tempur Masa Depan
Namun dia berharap badan tersebut “sekarang akan bergerak maju dengan studi yang lebih komprehensif dan memberikan lebih banyak dana sehingga kita dapat menguji dan mensimulasikan berbagai hal.”
BACA JUGA:Waduuh, Indonesia Diembargo Amerika, Jet Tempur TNI AU Yang Tertahan 7 Tahun di AS, Begini Kisahnya
Beberapa minggu setelah komentar tersebut, seorang pejabat yang berbicara di International Fighter Conference di Madrid mengatakan bahwa Swedia berencana untuk menunda keputusan tentang bagaimana memenuhi kebutuhan jet tempurnya.
Di masa depan hingga tahun 2031 dan pada saat yang sama akan menilai “risiko dan kemungkinan” dari hal tersebut.
Ada tiga pilihan Swedia dalam pengembangan jet tempur masa depan, yaitu membangun sistem baru, mengembangkan sistem dengan mitra asing, atau mengakuisisi sistem yang sudah ada.
Swedia pernah menjadi anggota Future Combat Air System (FCAS) yang dipimpin Inggris, namun telah menghentikan partisipasinya.
BACA JUGA:Dassault Aviation: Produksi Jet Tempur Rafale Tiga Unit Per Bulan, Kecanggihannya Seperti Ini
FCAS adalah salah satu dari beberapa inisiatif internasional yang bersaing untuk mengeksplorasi konsep “system of system” generasi berikutnya di mana pesawat tempur baru memainkan peran sentral dalam multi-part combat effort.
Meski mendapat ancaman serangan langsung dari Rusia, pejabat Swedia mengatakan tidak terlalu terburu-buru.
Dalam mempertimbangkan pilihannya; Gripen buatan Saab diharapkan mampu melayani selama beberapa dekade mendatang.
“Kami tidak memiliki kebutuhan mendesak akan pesawat tempur baru, yang mungkin berbeda dengan negara lain,” kata Jenderal Lars Helmrich, director of air and space systems Swedish Defence Material Administration, pada sebuah acara yang diselenggarakan oleh Angkatan Udara Swedia belum lama ini. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: