Mitos Dibalik Eksotiknya Madakaripura, Air Terjun Tertinggi di Pulau Jawa, Konon Pertapaan Gajah Mada

PAGARALAMPOS.COM - Pesona air terjun tidak hanya menyajikan keindahan alamnya. Namun, dibalik keindahahannya ada cerita mitosnya.

Sepeti air terjun yang berlokasi di Dusun Branggah, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.

Ya, Air Terjun Madakaripura. Penamaannya konon berasal dari 3 nama yaitu mada diambil dari nama gajah. 

Kari memiliki makna peninggalan. Sementara pura memiliki makna sembahyang atau semedi. Jadi, madakaripura memiliki makna gajah yang sedang meninggal di kala sembahyang.

BACA JUGA:Belum Banyak yang Tahu Jika Air Terjun Tertinggi di Indonesia Terletak di Sumatera Utara!

Menurut cerita warga sekitar, patih gajah mada menghabiskan sisa hidupnya di air terjun ini.

Bahkan, hingga patih itu meninggal. Dia tetap berada disini untuk merenungi apa yang telah dilakukannya. Cerita mengenai mahapatih gajahmada ini diperkuat dengan hadirnya arca gajahmada yang berada di kawasan ini.

Bisa dibilang air terjun ini merupakan air terjun abadi. Dimana, air terjun akan terus mengalir air tanpa kekeringan sedikit pun.

Debitnya pun statis tidak bertambah maupun berkurang baik pada musim penghujan atau pun musim kemarau.

BACA JUGA:Wisata di Air Terjun Madakaripura Merupakan Tempat Gadjah Mada Bertapa, Benarkah?

Terlepas dari mitos pertapaan Patih Gajah Mada, air terjun ini memiliki daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah tebingnya yang setinggi kira-kira 200 meter sehingga membuatnya masuk daftar air terjun tertinggi di Pulau Jawa.

Tak hanya itu, tebing di sekelilingi air terjun ini juga unik. Bentuknya melingkar, sepintas mirip gelas raksasa yang menjulang.

Selain dari tengah air terjun, air juga mengalir melalui celah sempit di tebing sehingga terlihat seperti hujan di bawah air terjun.

Air yang menetes dari segala arah itulah yang membuat area sekitar Air Terjun Madakaripura terlihat seperti diguyur hujan. Hal ini ditambah dengan pepohonan rindang di sekitarnya.

Sumber: