Kerajaan Tertua di Nusantara ada di Sumatera, Di Tanah Minang Kerajaan Kandis Namanya, Cek Sejarahnya Disini

Kerajaan Tertua di Nusantara ada di Sumatera, Di Tanah Minang Kerajaan Kandis Namanya, Cek Sejarahnya Disini

Foto : Kerajaan Kandis Teertua di Nusantara.-Kerajaan Tertua di Nusantara ada di Sumatera, Di Tanah Minang Kerajaan Kandis Namanya, Cek Sejarahnya Disini-Google.com

PAGARALAMPOS.COM - Selama ini kita selalu menganggap kalau kerajaan tertua di Nusantara adalah kerajaan Kutai di Kalimantan. kerajaan yang berdiri pada abad ke-4 itu ternyata bukanlah yang tertua.

Namun ternyata sejumlah penelitian mulai membuktikan bahwa di kawasan Sumatera masih ada satu kerajaan tertua bernama kerajaan Kandis yang diperkirakan berdiri pada awal tahun masehi atau abad ke-1.

Kerajaan ini  diperkirakan berdiri di kawasan Lubuk Candi atau lebih tepatnya di pinggiran Sungai Batang Kuantan. Kerajaan ini berdiri sendiri dan tidak didukung oleh kekuatan dari kerajaan lain di Sumatera.  

Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada 1 Sebelum Masehi, mendahului berdirinya kerajaan Moloyou atau Dharmasraya di Sumatera Tengah. 

BACA JUGA:Jejak Sejarah Kerajaan Tua di Indonesia, Inilah 5 Nama Kerajaannya

Disebut juga Kerajaan Kandis (Kancil Putih). Sayangnya, keberadaan Kerajaan Kandis masih menjadi misteri.


Foto : Lokasi Kerajaan Kandis.-Kerajaan Tertua di Nusantara ada di Sumatera, Di Tanah Minang Kerajaan Kandis Namanya, Cek Sejarahnya Disini-Google.com

Namun, ada yang menyebutkan bahwa Kerajaan Kuantan berdiri untuk menggantikan Kandis. Kendati demikian, informasi ini masih belum diketahui tepat kebenarannya.

Salakanagara memiliki raja pertama bernama Dewawarman asal India, sebelumnya menjadi duta di Pulau Jawa.

Menikahi Pwahaci Larasati putri kepala daerah Aki Tirem

Salakanagara pada masa jayanya menjadi gapura maritim, karena meliputi Jawa Barat dan pulau-pulau kecil di selat sunda.

BACA JUGA:Silsilah Raja Kerajaan Sriwijaya, Konon Masa Kejayaan di Masa Raja Ini, Simak Sejarahnya

Semua kapal yang melintasi perairan itu harus singgah ke Salakanagara untuk memberikan upeti kepada raja.

Namun, sejarah materi dalam kerjaan ini masil dalam penelitian dan penyelidikan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: