Menggemparkan! Artefak Terbuat Dari Emas Seberat 1.7 Kg Ditemukan Disini, Diyakini Peninggalan Majapahit
Menggemparkan! Artefak Terbuat Dari Emas Seberat 1.7 Kg Ditemukan Disini, Diyakini Peninggalan Majapahit--
Tara Emas adalah bukti dari kejayaan dan keberagaman Filipina di masa lalu, dan inspirasi bagi Filipina di masa depan.
Bagaimana upaya pemulangan Tara Emas ke Filipina?
Sejak Tara Emas dibawa ke Amerika Serikat pada tahun 1922, banyak pihak yang berusaha untuk memulangkannya ke Filipina.
Salah satu upaya terawal dilakukan oleh Dr. Jose Rizal, pahlawan nasional Filipina, yang menulis surat kepada Field Museum of Natural History pada tahun 1924, meminta agar Tara Emas dikembalikan ke Filipina sebagai bagian dari warisan budaya dan sejarah bangsa.
Namun, upaya Dr. Jose Rizal tidak berhasil, karena Field Museum of Natural History menolak permintaannya dengan alasan bahwa Tara Emas adalah milik mereka yang sah, dan bahwa mereka telah membayar harga yang pantas untuk mendapatkannya.
BACA JUGA:Mengenal Sunan Drajat: Jejak Spiritual dan Peninggalan Budaya di Lamongan
Field Museum of Natural History juga berpendapat bahwa Tara Emas lebih aman dan terawat di museum mereka, daripada di Filipina yang saat itu masih berada di bawah penjajahan Amerika Serikat.
Upaya pemulangan Tara Emas terus berlanjut hingga masa kemerdekaan Filipina pada tahun 1946.
Beberapa tokoh dan organisasi yang terlibat dalam upaya ini antara lain adalah Presiden Manuel Quezon, Presiden Ramon Magsaysay, Senat Filipina, Komisi Sejarah Nasional Filipina, dan Asosiasi Sejarawan Filipina.
Mereka semua mengirimkan surat, resolusi, atau petisi kepada Field Museum of Natural History, pemerintah Amerika Serikat, atau Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk mendesak agar Tara Emas dikembalikan ke Filipina.
BACA JUGA:Mengulik 3 Misteri Candi Gedong Songo Peninggalan Mataram Kuno
Namun, upaya-upaya tersebut juga tidak membuahkan hasil, karena Field Museum of Natural History tetap bersikukuh untuk mempertahankan Tara Emas sebagai koleksi mereka.
Mereka bahkan mengklaim bahwa Tara Emas bukanlah berasal dari Filipina, melainkan dari India atau Sri Lanka, dan bahwa mereka telah melakukan penelitian ilmiah yang mendukung klaim mereka.
Mereka juga mengatakan bahwa Tara Emas adalah milik umat manusia, dan bahwa mereka telah memberikan kontribusi besar untuk mempromosikan dan melestarikan Tara Emas kepada dunia.
Upaya pemulangan Tara Emas masih berlangsung hingga saat ini, meskipun dengan intensitas yang berkurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: