Menelusuri Tradisi Suku Anak Dalam dengan Ritual Melangun dan Hukum AdAt yang Kuat
Menelusuri Tradisi Suku Anak Dalam dengan Ritual Melangun dan Hukum AdAt yang Kuat -Foto: net-
PAGARALAMPOS.COM - Suku Anak Dalam, sekelompok masyarakat yang tinggal di hutan yang luas, memiliki aturan hidup atau hukum adat yang khas dan berharga bagi mereka.
Aturan-aturan ini mengatur berbagai aspek kehidupan mereka, mulai dari perjalanan hingga interaksi dengan dunia luar.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi empat aturan penting dalam hidup yang harus dipatuhi oleh Anak-anak Dalam.
1. Melangun: Perpindahan yang Sarat Makna
Melangun adalah kebiasaan hidup nomaden yang masih dijalankan oleh Suku Anak Dalam. Mereka melakukan perpindahan ini sebagai cara untuk mengatasi rasa sedih akibat kehilangan anggota keluarga yang meninggal.
BACA JUGA:Mengungkap Tradisi Suku Anak Dalam, Dibalik Ritual Melangun dan Hukum Adat yang Kuat
BACA JUGA:Indonesia! Misteri dan Keunikan Tradisi Kawin Tangkap di Sumba
Ketika seseorang meninggal, keluarga tersebut akan meninggalkan tempat tinggal mereka dan mencari tempat tinggal baru.
Melangun bukan sekedar perpindahan fisik, tetapi juga perpindahan emosional. Kegiatan ini akan berlanjut hingga rasa duka mereka hilang.
2. Pantang Dunia Terang: Batasan Interaksi dengan Dunia Luar
Dunia terang Merujuk pada kehidupan di luar hutan rimba yang menjadi tempat tinggal Suku Anak Dalam. Masyarakat yang tinggal di luar hutan rimba disebut sebagai masyarakat terang.
Suku Anak Alam membatasi interaksi mereka dengan dunia yang terang, meskipun terkadang interaksi tersebut tidak bisa dihindari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: