Mengupas Kisah di Makam Sunan Bonang, Benarkah Ada 2 Makam yang Berbeda? Simak!
Makam Sunan Bonang-Kolase by Pagaralampos.com-net
Ia mengembangkan pewayangan sebagai sarana dakwah, menyempurnakan instrumen gamelan, dan menciptakan karya seni seperti wujil, macapat, serta nyanyian "Tombo Ati" yang dikenal hingga saat ini.
Dikisahkan bahwa Sunan Bonang, yang memiliki nama asli Raden Maulana Makdum Ibrahim, adalah putra dari Sunan Ampel.
Namun, yang membuat kisahnya semakin menarik adalah adanya dua makam yang dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhirnya, yaitu di Bawean dan Tuban.
BACA JUGA:Menjelajahi Sejarah Kerajaan Sriwijaya dan Mengenal 10 Peninggalannya
Cerita tentang dua makam ini bermula dari kisah pemakaman Sunan Bonang yang mendebarkan.
Pada saat Sunan Bonang wafat di Pulau Bawean pada tahun 1525 M, para muridnya berselisih pendapat mengenai tempat pemakamannya.
Para murid di Bawean ingin memakamkan jenazahnya di pulau itu, sementara murid-murid dari Madura dan Surabaya menginginkannya dimakamkan di Tuban, dekat dengan makam ayahnya, Sunan Ampel.
Perebutan jenazah ini bahkan mencapai titik yang dramatis.
BACA JUGA:Mengulik Sejarah! Mari Mengenal Peninggalan Kuno Batu Megalit di Bengkulu
Di mana jenazah Sunan Bonang diyakini terbangun kembali di malam pemakamannya
Sehingga akhirnya dimakamkan di dua tempat yang berbeda.
Keberadaan dua makam yang dianggap 'sah' ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para peziarah.
Makam Sunan Bonang yang terletak di Tuban, tepatnya di sebelah barat Masjid Agung Tuban, menjadi destinasi ziarah yang populer di tengah masyarakat.
BACA JUGA:Mengenal Sejarah Kota Cibaduyut, Pusat Kreativitas Sepatu Bandung yang Menawan
Tidak hanya menarik perhatian sebagai tempat bersejarah, tetapi juga sebagai tempat yang sarat dengan kearifan spiritual.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: