Skandal Perselingkuhan di Kantor Camat Pemulutan Barat, Wanita Berstatus Istri Orang?

Skandal Perselingkuhan di Kantor Camat Pemulutan Barat, Wanita Berstatus Istri Orang?

Skandal Perselingkuhan di Kantor Camat Pemulutan Barat-Kolase by Pagaralampos.com-net

OGAN ILIR, PAGARALAMPOS.COMKontroversi terkait dugaan hubungan terlarang di Kantor Camat Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ilir terus memunculkan spekulasi baru. Senin, 4 Maret 2024.

Seorang wanita berinisial SR, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Pemerintahan Masyarakat Desa (PMD) dan Bendahara di Kantor Camat tersebut, menjadi sorotan publik setelah tersebar video viral yang diduga menunjukkan hubungan terlarang antara dirinya dengan Camat Pemulutan Barat.

Menurut NT, seorang warga Kecamatan Pemulutan Barat, desas-desus tentang hubungan keduanya sudah lama menjadi pembicaraan di kalangan warga setempat. 

Namun, hingga saat ini, belum ada bukti konkret terkait hubungan tersebut.

BACA JUGA:Polres Pagaralam Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Musi 2024, Ini Target Operasinya!

Video yang viral di media sosial memperlihatkan oknum Camat sedang berada dalam ruangannya dengan seorang wanita berjilbab, diduga SR. 

Dalam rekaman berdurasi 7 menit 39 detik itu, terlihat oknum Camat dan wanita tersebut terlibat dalam aktivitas yang mencurigakan.

Sementara itu, Sekretaris Camat Pemulutan Barat, Mazlan, mengaku tidak mengetahui tentang kejadian tersebut dan mengaku terkejut saat mendengarnya.

Hingga berita ini ditayangkan, Camat Pemulutan Barat belum memberikan konfirmasi atau penjelasan terkait insiden ini.

BACA JUGA:Situasi Arus Lalu Lintas Menjelang Hari Kedua Haul dan Ziarah Kubro Palembang Darussalam 2024

Kabar terbaru menyebutkan bahwa oknum Camat, yang disebut-sebut berinisial AR, membantah keras isi dari video yang beredar.

AR menegaskan bahwa rekaman CCTV tersebut telah dimanipulasi, dan ruangan tempat kejadian berlangsung sebenarnya tidak hanya dihuni oleh keduanya, melainkan juga oleh seorang staf bernama Asradi.

Dalam pernyataannya, AR menegaskan bahwa rekaman tersebut tidak mencerminkan kebenaran dan diduga merupakan hasil editan.

Dia juga menegaskan bahwa tidak ada kegiatan yang melanggar aturan moral atau hukum yang terjadi dalam ruangan tersebut. Menurutnya, staf yang berada dalam ruangan tersebut siap memberikan kesaksian terkait insiden tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: