Tradisi Unik Suku Dani, Membakar Batu Budaya Dari Nenek Moyang terdahulu!
Tradisi Unik Suku Dani, Membakar Batu Budaya Dari Nenek Moyang terdahulu!-net-
Setelahnya, babi diletakkan di atas alang-alang yang telah dipersiapkan dan ditutup menggunakan dedaunan dan batu panas. Pada lapisan atas, diletakkan rerumputan tebal serta ubi jalar.
Sayur-sayuran diletakkan di atasnya, seperti daun hipere, iprika, daun singkong, labu parang, daun pepaya, dan lain sebagainya. Masakan tersebut juga ditambah potongan buah-buahan.
Waktu yang dibutuhkan dalam proses pembakaran hingga marang sekitar 60 sampai 90 menit. Rumput akan dibuka dan makanan akan dikeluarkan satu per satu, lalu dihamparkan di atas rerumputan.
BACA JUGA:Gunung Argopuro, Destinasi Wisata yang Punta Jalur Pendakian Terpanjang di Jawa
BACA JUGA:6 Wisata Jogja yang Masih Hits Tahun 2024, Punya Spot Foto Keren Loh!
3. Tahap Makan Bersama
Setelah hidangan telah siap, warga akan berkerumun dan menyantap makanan tersebut. Orang pertama yang menikmati adalah kepala suku, ia akan menerima sebongkah daging babi dan ubi. Setelah itu, barulah warga lain mendapat jatah yang sama.
Nah, itulah sejarah mengenai Tradisi Bakar Batu beserta tahapannya. Semoga informasi di atas dapat menambah wawasan detikers ya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: