Keliru! Ternyata Klaim Gunung Padang Sebagai Situs Tertua di Dunia Masih Menjadi Kontroversi

Keliru! Ternyata Klaim Gunung Padang Sebagai Situs Tertua di Dunia Masih Menjadi Kontroversi

Keliru! Ternyata Klaim Gunung Padang Sebagai Situs Tertua di Dunia Masih Menjadi Kontroversi--

PAGARALAMPOS.COM - Situs Gunung Padang merupakan salah satu Situs megalitikum yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Situs ini menarik perhatian dunia setelah ditayangkan dalam serial Netflix bertajuk Ancient Apocalypse, yang mengklaim bahwa situs ini adalah bukti adanya peradaban manusia yang sangat maju dan musnah pada 12.000 tahun lalu. 

Namun, klaim ini menuai kontroversi dan kritik dari para ahli arkeologi, yang menilai bahwa penanggalan dan interpretasi situs ini tidak sesuai dengan fakta dan bukti ilmiah.

Artikel ini bertujuan untuk mengulas secara kritis klaim-klaim yang berkaitan dengan Situs Gunung Padang, serta membandingkannya dengan hasil penelitian dan temuan arkeologis yang ada.

BACA JUGA:Camping Ground Gunung Pancar, Petualangan Asyik Cuma 1 Jam dari Pusat Kata Jakarta

Artikel ini akan membahas tiga hal utama, yaitu: (1) asal-usul dan sejarah Situs Gunung Padang, (2) penanggalan dan struktur Situs Gunung Padang, dan (3) implikasi dan tantangan Situs Gunung Padang bagi dunia arkeologi.

1. Asal-usul dan sejarah Situs Gunung Padang

Situs Gunung Padang pertama kali ditemukan oleh seorang peneliti Belanda bernama N.J. Krom pada tahun 1914.

Ia menggambarkan situs ini sebagai “sebuah bukit yang ditutupi oleh batu-batu besar yang disusun secara acak”. 

Pada tahun 1979, situs ini diteliti oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PPAN) dan dinyatakan sebagai situs megalitikum yang berasal dari periode Neolitikum, sekitar 2500-1500 SM. 

Situs ini kemudian menjadi objek wisata dan penelitian, serta mendapatkan perlindungan dari pemerintah sebagai cagar budaya.

BACA JUGA:Danau Gunung Tujuh Jadi Spot Healing Terbaik! Cocok Untuk Melepas Penat Sambil Menikmati Alam yang Memukau

Namun, pada tahun 2010, situs ini mendapat sorotan baru setelah tim peneliti yang dipimpin oleh Danny Hilman Natawidjaja dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengklaim bahwa situs ini bukanlah bukit alami, melainkan konstruksi berbentuk piramida yang berlapis-lapis. 

Tim ini juga mengklaim bahwa situs ini memiliki usia yang jauh lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya, yaitu sekitar 12.000 tahun yang lalu, dan merupakan bukti adanya peradaban manusia yang sangat maju dan musnah akibat bencana global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: